Kabupaten Blitar Bangga, Miliki PLTA Berteknologi Siphon Pertama Di Indonesia

oleh -
oleh
Perum Jasa Tirta (PJT) I meresmikan PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Bendungan Wlingi Raya, Selasa siang (20/2/18). (Foto: arahjatim.com/hms.mua)

Blitar, ArahJatim.com – Perum Jasa Tirta (PJT) I secara langsung meresmikan PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Bendungan Wlingi Raya, Selasa siang (20/2/18) di Kelurahan Jegu Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Proyek yang dikerjakan selama 18 bulan dengan anggaran senilai Rp 39 Milliar ini, merupakan proyek pertama kali di Indonesia, karena PLTM menggunakan teknologi Intake Shipon. Turbin dan generator yang merupakan produksi pabrikan Eropa memiliki spesifikasi turbin kaplan S type, synchronous generator dan total panjang pipa siphon dan penstock + 460 m dengan ketebalan 12 mm.

Acara peresmian ini, selain dihadiri oleh Dirut Perum Jasa Tirta 1 Raymond Valiant Ruritan, dan petinggi Perum Jasa Tirta 1, juga dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Blitar, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Drs Totok Subihandono, beberapa OPD Kabupaten Blitar, serta Muspika Kecamatan Sutojayan.

Direktur Perum Jasa Tirta 1 Raymond Valiant Ruritan dalam sambutannya menyampaikan, PLTM Lodagung merupakan perwujudan peran Perum Jasa Tirta I dalam upaya penyediaan tenaga listrik oleh pemerintah sesuai amanat Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2010. PLTM Lodagung dibangun dengan memanfaatkan air irigasi yang mengalir melalui saluran irigasi Lodagung dari Bendungan Wlingi. Selama ini, air tersebut digunakan untuk mengairi pertanian rakyat seluas kurang lebih 12.687 Ha di wilayah Kabupaten Blitar dan Tulungagung.

arahjatim new community
arahjatim new community
Dirut Perum Jasa Tirta 1 Raymond Valiant Ruritan menandatangani prasasti peresmian PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Bendungan Wlingi Raya, Sutojayan, Kabupaten Blitar. (Foto: arahjatim.com/hms.mua)

“Ini adalah PLTM pertama di Indonesia yang cara pengambilan airnya menggunakan siphon. Referensi pengambilan air menggunakan siphon ada di Norwegia dan Amerika. Dan di Indonesia pertama memilikinya di Kabupaten Blitar,” paparnya.

Cara kerja siphon, air dari Waduk Wlingi diisap oleh intake siphon dan dialirkan melalui pipa penstock untuk memutar turbin dan generator sehingga menghasilkan listrik. Selanjutnya energi listrik disalurkan ke jaringan 20 kilo Volt milik PT.PLN (Persero) melalui penyulang Wonotirto atau penyulang Kademangan untuk menambah dukungan suplai listrik bagi wilayah Blitar dan sekitarnya. Selanjutnya air keluaran turbin mengalir menuju tail race dan selanjutnya dialirkan kembali ke saluran irigasi eksisting.

“Sistem siphon memanfaatkan tekanan negatif, sama seperti saat kita memindahkan minyak menggunakan selang. Ini adalah kali pertama diterapkan pada pembangkit tenaga air di Indonesia. Dengan adanya PLTM Lodagung ini, Kabupaten Blitar tidak butuh pasokan listrik dari Malang. Konsumsi listrik di Pulau Jawa cukup tinggi. Ini hanya memasok separo kebutuhan listrik di Kademangan. Daya listrik terpasang di PLTM Lodagung ini sebesar 1,3 Mega Watt. Kalau produksi pertahunnya sekitar 89 juta KWH. Cukup untuk mengaliri listrik sekitar 3.000 rumah,” tambahnya.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Totok Subihandono, yang mewakili dan membacakan sambutan Bupati Blitar Rijanto, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Blitar menyambut baik kehadiran PLTM Lodagung. Diharapkan PLTM ini dapat mengatasi kekurangan pasokan listrik di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya.

Inilah PLTM pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Intake Shipon. (Foto: arahjatim.com/hms.mua)

“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga dengan baik PLTM Lodagung ini. Dan kami mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dan tidak boros mempergunakan energi listrik,” kata Totok.

Ditegaskan, Pemkab Blitar berharap Perum Jasa Tirta 1 dapat terus mengembangkan kegiatannya di Kabupaten Blitar dengan membangun PLTM-PLTM baru di wilayah Blitar. Apalagi, potensi yang dimiliki Kabupaten Blitar sangat besar untuk dikembangkan. Misalnya Sungai Brantas, Lodoyo 2, dan Kesamben.

“Energi listrik yang ada saat ini masih belum mencukupi. Dengan total kekurangan sebesar 16,62 MVA yang dibutuhkan untuk wilayah Blitar dan sekitarnya. Sehingga perlu segera dibangun pembangkit listrik baru di wilayah Blitar untuk memenuhi kebutuhan listrik yang dimaksud,” pungkas Bupati dalam sambutan yang dibacakan Sekda Totok Subihandono. (hms.mua)

No More Posts Available.

No more pages to load.