Hanya karena tidak sesuai dengan jobdesk, banyak pelamar mundur teratur dalam hal melamar pekerjaan. Salah satu masalah yang sering kali dikeluhkan oleh para pencari kerja adalah lowongan kerja yang tersedia tidak 100% sesuai dengan kualifikasi yang mereka miliki. Padahal menurut salah seorang career coach Amerika, Kristen Walker, persoalan tersebut justru yang paling mudah diselesaikan.
“Saya begitu menyukai pekerjaan tersebut, tetapi sayang sekali kualifikasi yang diminta tidak saya miliki,” demikian kerap kali disampaikan kliennya saat konsultasi.
Masalah yang sama mungkin saja Anda hadapi. Misalnya saja pekerjaan yang Anda incar ternyata mensyaratkan kandidat harus memiliki pengalaman kerja 5 tahun, sementara Anda baru memiliki 3 tahun, atau ternyata ada lowongan pekerjaan yang berlainan industri. Bisa juga ada beberapa poin dalam kualifikasi yang tidak Anda kuasai. Jika dengan kendala tersebut Anda lantas batal menulis surat lamaran, maka Anda telah melakuan kesalahan besar.
Dengan menghindari jenis-jenis lowongan kerja tersebut, berarti Anda telah membatasi diri untuk mendapatkan peluang yang lebih baik. Untuk kasus seperti ini, biasanya orang-orang akan mencari pembenaran dengan beralibi bahwa melamar kerja yang tak sesuai kualifikasi hanya akan membuang waktu diri sendiri maupun pemberi kerja. Namun, jika Anda tanyakan secara jujur pada diri sendiri, apakah benar itu alasannya?
Pada dasarnya, orang akan merasa malas melamar kerja yang tak sesuai dengan kualifikasi, di antaranya karena 2 (du) hal. Dua alasan itu adalah:
1) Takut ditolak
Semakin menginginkan suatu pekerjaan, semakin buruk bayangan kegagalan yang mungkin bisa Anda rasakan. Bayangan kekecewaan tersebut membuat Anda bermain aman sehingga tetap berada di zona nyaman. Sebagai gantinya, Anda akan berguman, “Itu bukan jatah saya karena kualifikasi saya memang tidak memenuhi.”
Akan tetapi coba bayangkan bahwa Anda ditolak ketika melamar di posisi yang kualifikasi Anda 100% sesuai. Tentunya perasaan Anda juga tidak lebih baik, sama atau bahkan lebih kecewa. Oleh karena itu, daripada kita pusing memikirkan resiko buruk yang akan terjadi lebih baik memperhitungkan skenario terbaik. Anda bisa diterima di posisi yang benar-benar Anda inginkan.
2) Keraguan Anda menguasai pikiran sehingga Anda merasa tidak pantas
Keraguan Anda muncul ketika Anda membayangkan harus bersaing dengan kandidat lain yang lebih berkualifikasi dan berpengalaman. Selanjutnya, Anda mengacuhkan lowongan kerja tersebut.
Sebaliknya, Anda seharusnya peduli. Karena jika tidak, Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan besar tersebut. (*/Sumber: PortalHR.com)