
Malang, ArahJatim.com – Guna mewujudkan kondisi tertib dan aman di wilayah Kabupaten Malang menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI serta Pemilihan Legislatif tahun 2019, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang, menggelar rapat koordinasi yang diikuti oleh ribuan aparatur daerah dan pihak keamanan.
Bertempat di Ruang Bima, PG KebongAgung, Jalan Raya Pakisaji Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jumat (7/12/2018), sejumlah elemen dari unsur Muspika, Kades, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta tokoh masyarakat mendapat pembekalan guna mewujudkan kondisi aman di tahun politik, serta mampu mengantisipasi segala kemungkinan kerawanan yang terjadi.
“Saya harap, pesta demokrasi di Kabupaten Malang selalu berjalan dengan aman, kondusif dan lancar. Ini terbukti dari pelaksanaan Pilkades pada bulan November kemarin yang berjalan aman. Namun dengan kondisi yang adem-ayem ini tidak seharusnya menjadikan kita terlena dengan segala potensi ancaman yang ada. Kita harus selalu waspada,” ujar Plt. Bupati Malang, M.Sanusi.
Baca juga:
- Sosialisasi Bawaslu-Bhabinkamtibmas Untuk Pemilu 2019 Yang Berkualitas.
- Meriahkan HUT RI, KPU Lumajang Membuat Kegiatan Unik Bertema Pemilu 2019.
- Maksimalkan Pemilih Pemula, KPU Sosialisasi Pemilu Ke SMALB.
Dilaksanakannya rakor oleh tiga pilar ini sebagai upaya awal untuk mempersiapkan, kesiapan sejumlah elemen penyelenggaraan pemilu 2019, yang akan diikuti oleh 2 paslon capres/cawapres, 16 parpol peserta pemilu, dan diikuti sebanyak 896 caleg, di wilayah Kabupaten Malang. Sehingga menuntut kesiapan, mulai dari penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), Pemkab, serta unsur Keamanan (Polri, TNI, Linmas), Muspika. Untuk mampu bersinergi sesuai tupoksinya masing-masing.
“Polres Malang dan Bawaslu sudah memetakan indeks kerawanan Pemilu (Kerawanan pilpres & Kerawanan Dapil). Ini harus menjadi pijakan dasar dan acuan tiga pilar melakukan langkah-langkah agar pemilu berjalan lancar dan aman,” ujar AKBP Yade Setiawan Ujung, Kapolres Malang.
Untuk mewujudkan Pemilu yang lancar dan aman, selain melibatkan personel Polri dan TNI, nanti akan dikerahkan juga 16.000 personel Linmas yang akan terus dilakukan pelatihan, guna turut mengamankan, hampir 8.000 TPS, dengan jumlah pemilih 1,9 juta orang.

“Peran tiga pilar plus untuk deteksi dini dan cegah dini. Agar tidak ada ruang hampa yang bisa membuat orang untuk menciptakan gangguan kamtibmas. Perkuat sinergitas dan tolong inventarisasi dan selesaikan permasalahan sejak dini di tingkat bawah,” imbuh Kapolres Malang.
Dalam menyambut pelaksanaan Pemilu ini, pihak kepolisian terus melakukan kegiatan cipta kondisi. Agar pemilu berjalan lancar dan aman. Di antaranya dengan menggelar giat deklarasi pemilu damai mulai tingkat Kabupaten sampai Kecamatan. Guna merangkul dan meredam potensi-potensi konflik sosial.
“Menjelang pemilu, biasanya suhu politik agak menghangat. Untuk mendinginkan, Polri membentuk Satgas Nusantara yang terdiri dari manajemen sosial, manajemen kemitraan, manajemen media dan gakkum. Sebagai upaya cipkon agar sebelum, saat dan pasca-pemilu, situasi aman kondusif. Kalau ini dilakukan oleh seluruh unsur tiga pilar terbawah dibantu tokoh agama dan tokoh masyarakat akan sangat lebih efektif,” tambahnya. (AN)