
Kediri, Arahjatim.com – Pasca-kejadian yang dianggap sebagai teror terhadap ulama di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, tim gabungan Satpol PP bersama Polresta Kediri melakukan razia orang gila. Razia dilakukan seusai sholat Jumat di sejumlah sudut kota.
Kasat Sabhara Polresta Kediri, Riko Saksono mengatakan, razia yang dilakukan bersama tim gabungan itu untuk mewujudkan Kota Kediri yang aman dan terkendali dari segala ancaman.
“Razia ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin. Kita ingin wilayah hukum Polresta Kediri aman dari ancaman maupun teror,” ujarnya usai merazia orang gila.
Riko melanjutkan, sebanyak satu regu Sabhara Polresta Kediri diterjunkan dalam razia tersebut. Bersama anggota Satpol PP Kota Kediri, petugas kepolisian mendata identitas orang gila yang terjaring razia.
“Ada tiga orang gila yang terjaring saat razia berlangsung. Artinya dengan hasil ini menunjukan Kota Kediri termasuk daerah steril orang gila,” imbuhnya.
Selain razia rutin, razia orang gila ini untuk mengantisipasi maraknya beberapa kasus teror ulama di Jawa Timur yang pelakunya adalah orang dengan gangguan jiwa.
Dalam razia tersebut, petugas gabungan Polresta Kediri dan Satpol PP serta petugas Dinas Sosial langsung menyisir jalanan Kota Kediri. Saat berada di jalan dr. Raharjo, petugas mengamankan satu orang dengan gangguan jiwa.
Beralih ke tempat lain, di Jalan PK Bangsa petugas kembali mengamankan dua orang gila. Setelah menyisir sejumlah jalan Kota Kediri, petugas lantas mengamankan tiga orang dengan gangguan jiwa tersebut di barak penampungan milik Dinas Sosial Kota Kediri. (das)