Nganjuk, ArahJatim.com – Lazimnya sebuah partai pengusung, saat perhelatan kontestasi pilkada selalu memasang calon yang diusung di markas besarnya. Namun pemandangan itu berbeda dengan markas kantor DPD II Golkar Nganjuk, partai berlambang beringin yang mengusung pasangan Desi Natalya Widya- Ainul Yaqin ini justru tidak terlihat ada gambar pasangan yang diusungnya.
Pantauan di depan kantor DPD Golkar Nganjuk, Jalan Diponegoro, hanya tampak gambar pasangan cagub-cawagub Jatim Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, yang diusung partai beringin di tingkat provinsi. Meskipun tidak berhubungan dengan aturan KPU, lazimnya sebuah parpol yang mengusung calon andalannya, maka akan mudah dijumpai atribut di area markas atau kantor parpol tersebut.
Seperti di kantor Gerindra misalnya, partai besutan Prabowo Subianto tersebut terlihat menampilkan jagoan yang diusungnya yakni pasangan Siti Nurhayati-Bimantoro di kantornya. Pemandangan tersebut juga tidak berbeda jauh dengan partai berlambang banteng PDI Perjuangan yang berada di Desa Gerung, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk. Di kantor partai dengan ciri khas dominan warna merah tersebut juga terlihat ada atribut cabup dan cawabup yang diusungnya yakni Novi-Marhaen.
Lalu kenapa Golkar tidak memasang baliho cabup dan cawabup yang diusungnya?
Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua DPD Golkar Nganjuk Soemitro Samadikoen yang dihubungi oleh ArahJatim.com menyebut saat ini hanya tersedia satu papan baliho di depan Kantor Golkar Nganjuk, dan telah dipasang gambar cagub-cawagub Khofifah-Emil. Sedangkan untuk gambar cabup-cawabup Desy-Yakin, Soemitro mengaku sudah memberi ruang kepada pihak tim pemenangan untuk memasang papan dan gambar sendiri.
“Ya itu dari timnya (Desy-Yakin, red) sana, kalau mau pasang silakan pasang sendiri,” ujar Soemitro,
Apakah komunikasi DPD Golkar Nganjuk dengan pihak Desy-Yakin selama ini kurang terjalin?
Menjawab hal itu, Soemitro mengaku tetap berkomunikasi. Hanya saja, tidak secara langsung ke paslon, melainkan melalui perwakilan tim pemenangan yang berasal dari unsur Partai Golkar. (kmd)