Nganjuk, ArahJatim.com – Ada pemandangan berbeda dalam debat publik putaran kedua yang digelar di Gedung Wanita, Kecamatan Nganjuk. Tidak seperti dalam debat publik putaran pertama beberapa waktu lalu, dari tiga paslon yang hadir, ada satu paslon yang hadir tanpa pasangannya.
Hal tersebut, terlihat ketika ketiga paslon naik keatas panggung, usai diminta pembawa acara dalam sesi debat publik putaran kedua. Pasangan Novi – Marhaen, yang terlihat hanya cawabupnya Marhaen Djumadi. Sementara pasangan Hanung-Bima dan Desy-Ainul yaqin, hadir dengan kekuatan penuh.
lalu dimanakah mas Novi? sejumlah warga yang ikut hadir, juga sempat bertanya tanya alasan Novi tidak hadir, namun hal tersebut langsung terjawab jelas ketika Marhaen Djumadi, menjelaskannya ketika mendapat kesempatan berbicara.
“Mohon maaf, Mas Novi tidak hadir debat malam ini, karena sedang menjalankan ibadah,” ujar Marhaen diatas panggung.
Beberapa relawan cabup cawabup nomer satu yang hadir, sempat berbisik kerekannya jika Novi sedang menjalankan ibadah umroh.
Lalu bagaimana ketidak hadiran salah satu calon secara aturan?
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk Agus Rahman Hakim, dalam sambutannya di awal debat mengatakan, peserta Pilkada Nganjuk yang terdiri dari tiga pasangan cabup-cawabup wajib hadir dalam agenda debat publik putaran kedua ini.
Jika terpaksa tidak hadir, lanjut Agus, secara aturan hanya diperbolehkan dengan dua alasan saja. Pertama, izin sakit dibuktikan dengan surat resmi dokter atau rumah sakit. Kedua, izin karena alasan ibadah.
Terkait absennya Novi, Agus menyebut pihaknya sudah menerima surat dari yang bersangkutan beberapa hari sebelum debat digelar. Dalam surat itu, Agus menyebut Novi izin tidak bisa menghadiri debat karena sedang menjalankan ibadah.
“Kami juga sudah cek dokumen-dokumen pendukung yang membuktikan alasan tersebut,” ujar Agus.
Meski tidak dihadiri salah satu calon, debat publik kali ini berjalan sesuai rencana. (Kmd)
