Pelajar SMP Tidak Naik Kelas Panjat Tower

oleh -
oleh
Pelajar SMP di Kabupaten Kediri nekat memanjat tower BTS setinggi 44 meter. Siswa SMP Negeri 1 Plosoklaten ini baru bersedia turun setelah diiming-imingi uang Rp 500 ribu, sabtu (9/6/18). (Foto: ArahJatim.com/das)

Kediri, ArahJatim.com – Gara – gara tidak tidak naik kelas, seorang pelajar SMP di Kabupaten Kediri nekat memanjat tower BTS setinggi 44 meter. Siswa SMP Negeri 1 Plosoklaten ini baru bersedia turun setelah diiming-imingi uang Rp 500 ribu.

Pelajar ini berinisial AR (15) berasal dari Dusun Mangunrejo, Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. AR duduk di kelas VII dan seharusnya naik di lelas VIII. Tetapi hasil raportnya mengharuskan tetap tinggal di kelas VII.

Menurut Yuni, pemilik kios kelontong di depan SMPN Plosoklaten 1, pagi harinya AR mengambil raport di sekolah. Setelah mengetahui, tidak naik kelas dia langsung depresi.

arahjatim new community
arahjatim new community

“Pagi harinya sudah hampir ditabrak truk ketika menyeberang jalan dari sekolah menuju ke toko ini. Saya tanya, dia menjawab sudah tidak kuat lagi karena tidak naik kelas. Saya bilangi supaya bersabar, tetapi anaknya langsung pergi,” kata Yuni, Sabtu (9/6/2018).

Yuni melihat AR depresi. Dia nyaris menabrakkan dirinya ke mobil truk yang melintas di depan sekolahnya. Beruntung, dia masih selamat.

“Jangan seperti itu le. (Baca : berusaha bunuh diri),” ucap Yuni menasehati.

AR meninggalkan tas miliknya di kios Yuni. Setelah itu dia pergi ke arah barat. AR masih mengenakan seragam pramuka. Ternyata dia memanjat tower BTS di tepi jalan Desa Kawedusan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

AR terus memanjat hingga setinggi kurang lebih 42 meter. Beberapa orang warga yang mengetahuinya berusaha membujuk. Tetapi AR tidak mempedulikan.

“Saat kami pasang matras di sebelah timur tower, dia justru berpindah ke selatan. Kemudian kami geser ke selatan dia pindah lagi. Sepertinya memang frustasi. Kemudian saya terus berusaha membujuknya,” kata Dedy, Kepala Desa Kawedusan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

Kades membujuk AR. Dia menjanjikan uang sebesar Rp 500 ribu, membebaskan biaya parkir sekolah dan menaikkan kelas. Hampir selama kurang lebih 1 jam AR tidak bergeming di puncak tower.

“Setelah saya bujuk terus, saya pastikan dia bakal naik kelas, saya beri uang Rp 500 ribu dan saya bebaskan biaya parkir. Akhirnya dia berusaha turun,” ungkap Dedy.

AR tampak shock. Dia lemas. Warga berusaha menolongnya dengan memberikan air minum. Setelah itu, mereka mengantar pulang ke rumahnya. (das)

No More Posts Available.

No more pages to load.