
Jember, ArahJatim.com – Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) pada tahun 2018 di Jember dilaksanakan di alun-alun kota setempat pada Sabtu, (1/12/2018). Kegiatan tersebut dihadiri ratusan warga, karena dalam waktu bersamaan juga digelar bazar karya difabel dan job fair untuk difabel.
Kegiatan mulai berlangsung sejak pukul 06.00. Peserta yang hadir yaitu para difabel dari berbagai kecamatan, lembaga pendidikan, serta sejumlah perwakilan organisasi dan pendukung, seperti Tagana dan PKH. Acara permulaan adalah jalan sehat yang dilepas langsung oleh Bupati Jember, dr. Hj. Faida. Peserta tampak antusias dimana mereka saling bahu membahu menolong agar jalan berjalan lancar.
Pada sambutanya, Bupati Jember, Faida mengatakan bahwa Pemkab menunjukkan komitmennya terhadap kaum disabilitas.
“Seperti dianjurkan oleh pemerintah pusat, dimana hak kaum difabel sejajar dengan warga lainnya, dan ini yang menjadikan Jember kota peduli Inklusi,” ujar Bupati Jember, Faida.
“Komitmen Jember sebagai kota inklusi, bisa kita lihat dan kita rasakan terutama di beberapa tempat ibadah, perkantoran dan instansi- instansi sudah mulai memberikan akses masuk untuk kaum difabel, ini yang perlu kita apresiasi,” tambahnya.
Baca juga :
- Sirine Meraung, Ratusan Warga Desa Kebonduren Berlari Ke Tanah Lapang.
- Cegah DBD dengan Satu Rumah Satu Jumantik.
- Dengan Semangat Sumpah Pemuda, HMI Malang Ajak Pemuda Kawal Demokrasi.
Terkait komitmen tersebut Ketua Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca) Jember, Zainuri berharap pentingnya segera dibentuk Komda (Komisi Disabiltas) untuk melindungi hak-hak kaum disabilitas.
“Komda (Komisi Disabilitas) itu amanah Perda No.7 Tahun 2016, sebagai badan independen yang merupakan implementasi perlindungan terhadap hak-hak disabilitas di Kabupaten Jember,” tegasnya.
Pada peringatan HDI Jember tersebut ada sejumlah peserta yang memperoleh penghargaan karena keberpihakan dan prestasi. Selain itu juga diserahkan sejumlah bantuan, semisal alat bantu untuk disabilitas.
Menariknya lagi, juga digelar pentas seni dan kreativitas disabilitas. Mereka unjuk kebolehan dalam seni, semisal menari. Diantaranya menari Lah Bako Jember, yang para pesertanya dari kalangan disabilitas siswa sekolah menengah.
“Saya suka menari. Ini sudah kami persiapkan sejak lama. Untuk memperingati HDI persiapannya sehari. Senang rasanya bisa melakukannya dengan baik,” ujar Astri, salah satu peserta tari tuna rungu.
Kegiatan tersebut terasa lengkap dengan bazar karya difabel dan job fair untuk kaum difabel. (nur)