Kediri, ArahJatim.com – Demam berdarah masih menjadi penyakit yang meresahkan masyarakat. Berbagai upaya pun dilakukan untuk memerangi nyamuk Aedes Aegypti serta menekan kasus penularan penyakit mematikan ini. Salah satunya adalah dengan pembinaan Kader Jumantik.
Hal ini pula yang dilakukan Tim Pelaksana PSN DBD Kabupaten Kediri pada Kamis, (1/11). Terdiri dari sebelas personil, tim ini melaksanakan pembinaan kader jumantik PSN DBD di Desa Wonocatur Kecamatan Ngasem. Kegiatan ini dalam rangka persiapan lomba Kader Jumantik PSN DBD Tahun 2018 di Kabupaten Kediri.
Plt. Camat Ngasem Moh. Nizam Subekhi, AP, S.Sos. mengatakan pembinaan jumantik di Desa Wonocatur selama ini telah berjalan baik dan melibatkan Puskesmas, PKK maupun kader yang ada. Pemberdayaan masyarakat ini pula yang ia apresiasi, sehingga diharapkan upaya pemberantasan sarang nyamuk DBD dapat berjalan optimal.
Baca juga :
- Tolak Kriminalisasi, Massa Desak Polisi Usut Pembuat Surat Palsu KPK
- Polres Lumajang Serius “Berperang”
- Curi Kayu Mahoni Di Lahan Perhutani, Dua Pria Diringkus Polisi
“Tahun 2017 tidak ada kasus DBD di Desa Wonocatur. Tahun 2018 ada satu kasus, dan ini yang harus diperhatikan. Ada apa? Untuk itu saya harap pembinaan dan arahan dari tim kabupaten, agar apa yang sudah dilakukan para kader disini bisa lebih baik lagi,” kata Camat Nizam.
Selanjutnya tim melakukan verifikasi administrasi serta kunjungan lapangan diantaranya ke beberapa rumah warga dan SDN Wonocatur. Selain untuk melakukan pemeriksaan bak mandi atau semua penampungan air, kegiatan ini adalah untuk melihat bagaimana pelaksanaan gerakan satu rumah satu jumantik.
Menurut Sulis, salah satu kader Wonocatur, di setiap rumah warga terdapat kartu pemeriksaan jentik rumah/lingkungan. Setiap satu minggu sekali warga memeriksa apakah ada jentik di rumahnya. Tanda minus (-) ditulis jika tidak ditemukan jentik, dan tanda plus (+) ditulis jika ada jentik. Kartu ini juga menjadi alat bantu yang memudahkan para kader ketika melakukan pemantauan dan pembinaan rutin ke rumah warga.
“Kalau ada jentik, kami beritahu untuk segera menguras dan mengganti air. Selain itu kami juga memberi abate atau menyarankan program ikanisasi untuk meminimalisir jentik di rumah warga,” katanya.
Usai peninjauan lapang dan verifikasi administrasi, di akhir acara dilakukan evaluasi sekaligus pembinaan secara langsung tentang apa yang harus dibenahi dan ditingkatkan. (Kominfo)