Bupati Blitar Buka Acara Tawur Kesanga, Acara Perayaan Jelang Nyepi

oleh -
oleh

Blitar, Arahjatim.com – Bupati Blitar Drs. H. Rijanto MM membuka pawai ogoh-ogoh atau Perayaan Tawur Kesanga, di Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Wlingi Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Acara Tawur Kesanga ini diadakan jelang perayaan Hari Raya Nyepi tahun 1940 Saka.

Dalam Perayaan Tawur Kesanga ini, ribuan umat Hindu Blitar Raya turun ke jalan dnegan mengarak ogoh-ogoh. Jumlah Ogoh-ogoh yang diarak berjumlah sekitar 64 buah. Tawur Kesanga atau pawai ogoh-ogoh tersebut merupakan salah satu bagian dari rangkaian ibadah umat Hindu jelang peringatan Hari Raya Nyepi 1940 Saka pada Sabtu (17/03/2018) besok.

Bupati Blitar, Drs H Rijanto MM mengaku, antusias masyarakat sekitar terhadap acara Tawur Kesanga atau Pawai ogoh-ogoh sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan berjubelnya masyarakat disepanjang jalan yang dilalui oleh pawai ogoh-ogoh.

arahjatim new community
arahjatim new community
Bupati Blitar Drs. H. Rijanto MM membuka pawai ogoh-ogoh atau Perayaan Tawur Kesanga, di Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Wlingi Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar(Foto:Arahjatim.com/hms-mua)

Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menuturkan, bahwa acara tahunan yang digelar oleh masyarakat Hindu sebagai Blitar raya juga diharapkan bisa menjadi icon maupun festival yang dapat menarik wisatawan.

“Tentunya ini semoga bisa jadi penarik wisata juga. Jadi biar bisa multi effect dengan masyarakat sekitarnya,” terang Rijanto, Jumat (16/03) siang.

Sebelum dilakukan pawai, umat Hindu sebelumnya juga telah melaksanakan upacara Melasti atau penyucian dewa dewa di Pantai Jolosutro Kecamatan Wates pada Sabtu (10/03/2018) pekan lalu.

“Sekarang acaranya Tawur Kesanga atau pawai ogoh-ogoh. Tujuannya apa? Agar umat Hindu dapat mengenal dan memahami ajaran Tri Hita Karana atau hubungan antara manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Manusia, dan Manusia dengan alam,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Blitar, Lestari .

Tawur Kesanga merupakan bagian yang menghubungkan antara manusia dan alam. Keberadaan Huta Kala atau Raksasa merupakan perwujudan sifat negatif atau jahat yang ada didalam diri manusia, sehingga Tawur Kesanga diharapkan dapat menghilangkan pengaruh jahat manusia.

“Kehadiran Huta Kala sebagai sifat roh jahat justru akan mengharmoniskan manusia dengan alam melalui rangkaian upacara tawur kesanga dan dibawa ke desa masing-masing untuk diarak lagi baru kemudian disonyakan atau dibakar. Harapannya agar umat Hindu yang menjalankan Tapa Brata 24 jam pada Perayaan Hari Raya Nyepi dapat terhindar dari sifat dan pikiran negatif atau jahat,” tambah Lestari.(hms.mua)

No More Posts Available.

No more pages to load.