Alhamdulillah… Tuntutan Ribuan Tenaga Honorer Disetujui

oleh -
oleh
Ribuan tenaga Honorer Ketegori 2 (K2) berunjuk rasa ke Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep,Kamis (20/9/2018) pagi. (Foto: ArahJatim.com/yud)

Sumenep, ArahJatim.com – Setelah menggelar aksi unjuk rasa hingga siang hari, tuntutan ribuan tenaga Honorer Ketegori 2 (K2) di Kabupaten Sumenep akhirnya disetujui dan ditandatangani Ketua DPRD Kabupaten Sumenep. Tiga tuntutan mereka yang disampaikan adalah :

  1. Menolak pengangkatan CPNS Guru dari umum,
  2. Meminta Penerbitkan SK Bupati untuk tenaga honorer K2,
  3. Menaikkan uang insentif setiap bulan dari 350 ribu rupiah menjadi 1 juta rupiah.

Puji syukur dipanjatkan ribuan pendemo yang sebelumnya berunjuk rasa ke Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Jawa Timur, Kamis (20/9/2018) pagi. Pembacaan surat Yasin mengiringi perjuangan para guru honorer ini.

Ribuan tenaga Honorer Ketegori 2 (K2) ini rela berjalan kaki demi memperjuangkan nasibnya. (Foto: ArahJatim.com/yud)

Massa mengawali aksi dengan berjalan kaki dari depan Masjid Agung Sumenep ke Kantor Pemkab di jalan dr. Cipto. Sembari meneriakkan yel-yel, pendemo juga membawa poster bertuliskan, “Jangan sia-siakan pengabdian kami”.

arahjatim new community
arahjatim new community

Selain menuntut hak, para guru honorer ini menolak rencana pemerintah yang tengah melanjutkan proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018.

“Kami menuntut rekrutmen CPNS 2018 ini ditunda,” kata Kordinator Daerah Forum Honorer K2 Sumenep, Abd Rahman saat berorasi.

Massa juga menuntut agar pemerintah merevisi Peraturan Menteri PAN-RB (Permenpan RB) Nomor 36 dan 37 tahun 2018 tentang persyaratan CPNS yang dibatasi maksimal berumur 35 tahun.

“Umur kami sudah lebih dari 35 tahun. Maka dari itu, kami meminta Pemerintah Sumenep untuk menyurati Presiden agar Permenpan RB Nomor 36 dan 37 tahun 2018 direvisi dan juga meminta rekrutmen CPNS ditunda,” tambah Rahman.

Para pendemo yang datang ke kantor Pemerintah Kabupaten ditemui oleh Sekda, sedangkan pendemo yang datang ke kantor dewan ditemui Ketua DPRD yang berjanji akan melanjutkan tuntutan para guru ke pusat.

Kendati tidak bisa belajar karena ditinggalkan guru mereka yang ikut berunjuk rasa, para murid SD ini turut prihatin dan mendukung perjuangan guru mereka. (Foto: ArahJatim.com/yud)

Sementara itu di sejumlah sekolah dasar terlihat anak-anak hari ini tidak belajar karena sebagian guru mereka ikut berunjuk rasa. Anak-anak SD ini terlihat bersimpati terhadap nasib guru mereka sambil memegang poster yang bertuliskan mendukung perjuangan para guru. (yud)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.