Surabaya, ArahJatim.com – Program insentif pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Universitas Widya Kartika Surabaya mengusung tema kemandirian masyarakat.
Program ini diadakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Surabaya dengan tujuan untuk Peningkatan Program Kewirausahaan untuk Pembentukan SDM Kreatif dan Mandiri.
Dalam kegiatan yang dihelat sejak 5 Desember hingga 28 Desember 2022 itu melibatkan Ary Dwi Jatmiko selaku Ketua Tim Pelaksana dengan anggota Dr. Melvie Paramitha, dan Hana Rosilawati, serta melibatkan Mahasiswa Akuntansi Michelle Beatrice, Oliver, Florencia Angeline Susanto, Verdian Wahyudi, dan Yohana Kezia Koeswandono.
“Ada beberapa kegiatan yang diadakan oleh sekolah. Kegiatan difokuskan pada pengembangan ketrampilan dari siswa untuk menghasilkan produk, selain itu juga mempelajari bagaimana cara pemasarannya,” ucap Ary Dwi, Jumat (23/12).
Selama ini kata Ary, ada beberapa permasalahan yang terjadi di sekolah menengah kejuruan dalam melaksanakan pendidikan kewirausahaan di sekolah, meliputi dari berbagai aspek, diantaranya pemahaman terhadap kewirausahaan itu sendiri, semangat untuk beriwirausaha, pendampingan terhadap siswa untuk pengembang kewirausahaan, dan kolaborasi dengan pihak lain terutama pemilik dunia industri.
Kegiatan Program Kemandirian Masyarakat di SMK Negeri 7 Surabaya ini diawali dengan Focus Grup Discussion (FGD) bersama guru pendamping kegiatan kewirausahaan untuk didapatkan permasalahan sebenarnya yang lebih dalam dari permasalahan yang telah ditangkap.
“Dalam pelaksanaannya akan diterapkan metode Design Thinking sehingga dapat dipetakan semua permasalahan secara menyeluruh,” terangnya.
Menanggapinya, Wakil Kepala bagian Kurikulum, Sulistijorini Pujiastuti mengatakan jika kegiatan kewirausahaan yang dilakukan oleh siswa adalah kurangnya pengetahuan tentang pangsa pasar dan cara pemasaran produknya, sehingga dirinya mengharapkan para siswa mampu memiliki produk unggulan yang dapat dikenal masyarakat umum dan mampu memberikan pendidikan kepada siswa dalam kewirausahaan.
“Permasalahan lainnya yang dihadapi oleh siswa dalam melaksanakan kegiatan kewirausahaan adalah kurangnya daya saing dan semangat dalam melanjutkan dan memasarkan hasil produk kegiatan kewirausahaan,” ungkapnya.
Hal yang kemudian dilaksanaan ialah Training od Trainer (ToT) dengan guru pendamping kewirausahaan. Kegiatan ini adalah untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi para guru pendamping, terutama tentang penggunaan Business Model Canvas. Sekaligus juga menjelaskan penggunaan modul BMC yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran.
Kegiatan Training od Trainer (ToT) ini dilaksanakan pada Selasa, 13 Desember 2022 kemarin dan dihadiri oleh 10 Guru Produk Kewirausahaan Kreatif (PKK) dan Wakil Kepala bagian Kurikulum.