
Kediri, ArahJatim.com – Unjuk rasa puluhan orang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kediri, berlangsung ricuh. Unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Kediri Kamis (2/5/18) siang itu dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kericuhan terjadi saat massa berusaha masuk ke dalam Gedung DPRD setelah sekian lama berorasi.
Terjadi aksi saling dorong antara massa HMI dengan petugas kepolisian. Massa yang berusaha merangsak maju ke depan pintu gerbang dihadang oleh petugas kepolisian dari Polres Kediri Kota.
Massa kembali tenang setelah Dwi Galih Setiawan, kordinator aksi meminta massa tenang, dan mahasiswa kembali berorasi. Para mahasiswa menuntut pemerintah memperhatikan nasib tenaga guru honorer yang bergaji kecil. Mereka juga meminta pemerintah segera mengangkat para guru honorer menjadi ASN (PNS), serta memperhatikan kesejahteraan para guru.
“Kami menuntut pemerintah memperhatikan nasib tenaga guru honorer yang bergaji kecil, dan segera mengangkat (mereka) menjadi PNS, (serta) memperhatikan kesejahteraan guru,” ujar Dwi Galih.
Setelah berorasi sekitar dua jam, massa baru diperbolehkan masuk ke Gedung DPRD dan ditemui oleh anggota Komisi C DPRD Kota Kediri. Yudi Ayub Chan dari Komisi C berjanji akan menampung aspirasi para pendemo.
Selain menuntut program kesejahateraan guru honorer, massa juga menuntut pemerintah untuk memperhatikan nasib buruh yang selama ini masih dianggap belum sejahtera. Massa juga meminta tenaga asing yang tidak memiliki kemampuan diatas rata-rata tenaga Indonesia dilarang bekerja di Indonesia. (das)