Kediri, ArahJatim.com – Unik sekali apa yang dilakukan oleh warga Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri dalam memperingati hari Aids Sedunia yang jatuh pada Sabtu, 1 Desember 2018. Mereka membawa spanduk dan poster bukan untuk demo melainkan menggelar karnaval sebagai bentuk solidaritas bagi ODHA (Orang Dengan HIV/Aids) dan sebagai sarana sosialisasi pencegahan Penularan HIV/AIDS.
Acara tersebut memulai start di perempatan Dusun Seketip Desa Deyeng Ringinrejo dan finish di kantor Kecamatan Ringinrejo. Diberangkatkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Adi Laksono, MMRS, tampak antusiasme dari peserta dan warga yang sejak pagi sudah berkumpul menyaksikan kegiatan tersebut (16/12).
Agar acara semakin meriah dan menarik penonton, peserta mengenakan pakaian yang unik, ada yang berdandan seperti hantu dan malaikat, ada pula yang berdandan bak seorang putri kerajaan. Diikuti oleh berbagai komunitas, mahasiswa, pelajar, pegawai puskesmas sekabupaten Kediri dan warga desa sekecamatan Ringinrejo berjalan sejauh tiga kilometer.
Baca juga :
- Pabrik Miras Di Malang Selatan Kembali Terungkap
- Mantan Wakil Ketua KPK Angkat Bicara Soal Surat Panggilan Palsu Bupati Blitar
- Bupati Malang Mundur Dari Ketua DPW Nasdem Jatim
Ditemui usai memberangkatkan karnaval dr. Adi Laksono, MMRS mengatakan dalam peringatan hari Aids Sedunia kali ini kami mengkampanyekan “Saya Berani, Saya Sehat” yang merupakan gerakan mandiri masyarakat yang bertujuan untuk mempromosikan tes dan pengobatan HIV di masyarakat, serta mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV.
“Kampanye “Saya Berani, Saya Sehat” bertujuan agar kesadaran masyarakat terhadap HIV/AIDS lebih meningkat, menghilangkan stigma akan tes HIV dan diskriminasi terhadap ODHA dapat terus berkurang. Acara seperti ini kita gelar setahun sekali dan tempatnya selalu bergatian. Menurut penilaian Kecamatan Ringinrejo merupakan WPA (Warga Peduli Aids) teraktif,” jelasnya
“Kita tidak perlu melihat berapa banyak jumlah penderitanya, tetapi kita harus tetap waspada bagaimana cara mencegahnya kalaupun ada kita bantu mereka untuk mendapatkan pengobatan yang layak dan benar. Jangan malah kita jauhi tapi kita rangkul untuk segera berobat supaya cepat sembuh dan tidak menular kepada lainnya,” terangnya
Camat Ringinrejo, Ibnu Imad menambahkan Kecamatan Ringinrejo yang notabene adalah WPA teraktif bisa menjadi motor penggerak dalam pemberantasan, dan pencegahan. Bagaimana ODHA itu bisa tetap berdampingan dengan masyarakat juga bisa hidup dengan layak, itulah yang harus kita sampaikan bahwa di sini kepedulian pemerintah sudah luar biasa.
“Masyarakat desa di sini sudah tahu dan mampu bagaimana cara merawat dan memperlakukan ODHA jika ada yang meninggal agar tidak muncul stigma negatif di masyarakat tentang ODHA. Pesan saya kepada masyarakat, kita harus aktif bersama-sama dalam memberantas penyakit menular berbahaya ini,” ujarnya. (Kominfo)