Blitar, ArahJatim.com – Guna menekan harga beras yang melambung tinggi akhir-akhir ini, pihak Bulog Garum Kabupaten Blitar bekerja sama dengan Pemkot Blitar menggelar operasi pasar. Operasi pasar beras murah ini digelar di Pasar Templek Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar.
Operasi Pasar Beras Murah yang digelar pihak Bulog Garum Kabupaten Blitar bekerja sama dengan Pemkot Blitar sepi pembeli dan kurang diminati warga. (Foto: mua/arahjatim.com)
Dalam operasi pasar beras murah ini, pihak Bulog membongkar 7,5 ton beras, yang tersebar di beberapa titik di Kota dan Kabupaten Blitar. Dan yang dijual dalam operasi pasar kali ini adalah beras dengan kualitas medium.
“Beras medium ini kita kemas dalam bungkusan 5 kilogram dan 50 kilogram. Dan harga perkilonya kita jual 8.100 rupiah perkilonya. Tujuan operasi pasar beras murah ini, untuk menekan harga beras yang melambung di pasaran.” terang Sugiarto, Kepala gudang Bulog Garum.
Namun sayang, operasi pasar beras murah tersebut sepi pembeli dan kurang diminati warga. Selain karena kualitas berasnya jelek warnanya juga tidak putih-bersih. Tidak sedikit warga yang balik kanan dan tidak jadi membeli setelah melihat kualitas beras.
“Beras yang dijual dalam operasi pasar tersebut jelek, karena warna beras yang buram. Selain itu baunya juga apek dan jika dimasak nanti akan menghilangkan selera.” ujar Whelem, warga yang tidak jadi membeli.
Namun demikian tak sedikit juga warga yang datang untuk membeli. Bahkan ada warga yang memborong hingga 30 kilogram. Mereka beralasan karena harganya lebih murah dari harga beras di pasaran.
“Mumpung harganya murah, karena di pasar harga beras yang (kualitas) sedang masih Rp 11.000 lebih. Meski kualitasnya jelek namun dengan adanya operasi pasar ini sangat membantu warga.” papar Jarno, warga yang membeli beras.
Warga juga berharap, agar pemerintah lebih memperhatikan lagi kualitas beras yang dijual dalam operasi pasar. Karena rakyat kecil juga ingin menikmati beras yang rasanya enak tetapi harganya terjangkau. (mua)