Jember, ArahJatim.com – Jawa Timur masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri, Unicef Perwakilan Surabaya bersama Universitas Airlangga Surabaya menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama sejumlah wartawan se-tapal kuda untuk mensuseskan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi tambahan difteri pada tahun ini, di Auditorium Hotel Aston, Jember, Selasa (25/09/2018).
Dalam diskusi yang berlangsung selama tiga jam lebih itu, ada banyak poin yang dibahas terutama jenis komunikasi publik agar masyarakat tak lagi risih pada pemberian imunisasi ini.
“Sebenarnya salah satu strategi yang tepat untuk masyarakat di wilayah tapal kuda itu harus menggunakan tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi ini,” ungkap Abdul Haris, Dekan Usuluddin IAIN Jember yang juga menjabat komisi fatwa MUI Jember saat memberikan materi.
Sementara itu, pihak Unicef mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur untuk mensukseskan ORI pada tahun ini, salah satunya dengan menggelontorkan dana yang mencapai 89 miliar rupiah.
“Pemprov juga sudah berkomitmen akan mensukseskan hingga 95% ORI Difteri ini mas. Cuma saat ini kita tengah mencari metode komunikasi yang tepat agar masyarakat juga ikut andil. Tanpa dukungan masyarakat semuanya akan percuma,” papar Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan Unicef Wilayah Pulau Jawa saat ditanya Arahjatim.Com.
Dari data Kementerian Kesehatan RI, sepanjang tahun 2017, sedikitnya 954 kasus difteri di 170 kabupaten/kota di 30 provinsi, dimana 44 orang yang terjangkit virus tersebut dinyatakan meninggal dunia, termasuk di Jawa Timur. (rokhmad)