Malang, ArahJatim.com – Menyikapi kasus pembakaran bendera organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Garut Jawa Barat pada 22 Oktober lalu, Forum Silaturrahmi Gerakan Pemuda Ansor Malang Raya, membuat pernyataan sikap. Isinya mengajak bersama-sama untuk menjaga situasi keamanan di wilayah Malang Raya, khususnya Kabupaten Malang.
“Pernyataan sikap ini kami buat dengan tujuan untuk menjaga kondusivitas wilayah Malang Raya, jangan sampai ada kegaduhan. Terkait kasus pembakaran bendera tersebut, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib,” ungkap Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang, Husnul Hakim Syadat, SH, MH kemarin.
Baca juga:
- Pabrik Miras Di Malang Selatan Kembali Terungkap.
- Ribuan Penari Barong Berkumpul Di Alun-Alun Trenggalek, Ada Apa?
Ada tujuh poin pernyataan sikap dari Forum Silaturrahmi Gerakan Pemuda Ansor Malang Raya.
- Pertama agar semua pihak menjaga Malang Raya tetap kondusif dan semua unsur bergandengan tangan menjaga keamanan wilayah.
- Kedua, mengimbau semua komponen masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh berbagai isu yang dimunculkan media massa, maupun di media sosial yang berpotensi memecah belah persatuan anak bangsa.
- Ketiga, meminta dengan tegas agar kepolisian menindak tegas segala bentuk upaya provokasi, yang menggunakan isu pembakaran bendera HTI di Garut sebagai pemantik tema.
- Keempat, membubarkan segala bentuk aksi massa yang mendompleng kejadian pembakaran bendera HTI, yang bertujuan mengadu domba umat Islam dengan isu yang bernuansa politik dan SARA.
- Kelima, meminta Masjid sebagai rumah umat Islam dibersihkan dari segala praktik politik maupun sebagai sarana konsolidasi gerakan, yang mendukung kebangkitan organisasi terlarang HTI dan sel-sel tidurnya.
- Keenam, mengimbau agar semua pihak mengintensifkan patroli cyber dan segera melaporkan kepada pihak Kepolisian, apabila menemukan konten yang bernuansa provokasi dan mendukung bangkitnya HTI sebagai organisasi terlarang.
- Terakhir, semua ormas yang memiliki gerakan paramiliter agar bersatu padu dan membentengi wilayah masing-masing, dari tumbuhnya gerakan radikal dan gerakan yang ingin merongrong keutuhan NKRI.
“Karena Malang kondusif tanpa HTI. Jangan sampai mencoba-coba HTI membuat kerusuhan di Bumi Arema. Karenanya marilah bersama-sama untuk menjaga Kamtibmas yang sudah belangsung kondusif,” pungkasnya. (AN)