
Kediri, Arahjatim.com – Seorang pemuda desa asal kabupaten Kediri Jawa Timur mampu membuat gitar listrik yang sangat bagus dan tidak kalah dengan produk luar negeri. Usaha yang berasal dari hobi main musik ini banyak diminati oleh pasar manca negara, bahkan produksinya telah menembus pasar prancis.
Tidak ada yang menyangka pemuda desa asal Desa Sumberjo Kecamatan Kandat bernama Isa Ansori ini mempunyai karya yang sanggup bersaing dengan produks gitar listrik asal manca negara. Isa memproduksi gitar listrik sejak 2006 lalu berawal dari hobi bermain musik dan sempat mendirikan grup musik namun tak berlangsung lama.
Saat itu Isa iseng memperbaiki sendiri gitar milik teman dan saudaranya, dan ternyata mampu, diperbaiki dengan baik. Kemudian Isa tertarik untuk mencoba membuat sendiri gitar listrik yang kemudian dipajang di studio musik miliknya. Karena diminati oleh teman dan sejumlah pemain musik. Tahun 2008 Isa memutuskan untuk memproduksi gitar dan menjual sebagian peralatan musiknya untuk modal usaha.
Gitar karya Isa selain diminati sejumlah grup band asal dalam negeri juga banyak diminati grup band asal Malaysia, Thailand, Singapura bahkan grup dari Prancis yang beraliran metal. Sedikitnya tak kurang dari 40 gitar karya Isa Ansori telah dikirim ke luar negeri.
“Paling banyak pesanan dari Malaysia sudah lebih dari 20 gitar yang dikirim. Disusul pesanan dari Singapura 10 gitar, Thailand 8 gitar dan Prancis 2 gitar,” jelasnya.
Untuk satu unit gitar listrik Isa mematok harga 1 hingga 1,5 juta rupiah untuk gitar kelas biasa. Harga 2,5 hingga 3,5 juta rupiah untuk kelas standar, sedang kualitas paling bagus seharga 5 hingga 15 juta rupiah, tergantung kualitas peralatan listrik yang dipakai seperti pickup, tremolo, handle gitar, serta jenis bahan kayu.
Saat ini Isa mengaku kesulitan mengembangkan usahanya karena keterbatasan peralatan yang masih manual, serta bahan baku kayu mahoni, kayu maple, yang harus didatangkan dari Jepang, kayu eboni asal Sulawesi yang sulit dicari dan harga yang cukup mahal.

Di bengkel kultar yang dikelola bersama dua karyawanya, Isa mampu memproduksi 4 hingga 5 gitar perbulannya. Selain memproduksi gitar listrik berdasarkan pesanan, Isa juga menerima servis gitar, baik gitar listrik, gitar akustik, dan gitar bas.
Jasa servis diakui Isa ramai kala bulan tertentu, mencapai 5 hingga 10 biji perbulan. Isa berharap ada perhatian pemerintah agar usahanya bisa berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi pemuda di sekitar desanya. (das)