Blitar, ArahJatim.Com – Meski hanya lulusan sekolah dasar (SD), namun Muryani (59) warga Kelurahan dan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar tidak pantang menyerah. Ia terus berinovasi dan berkreasi tak kalah dengan para sarjana hingga ia berhasil menciptakan alat mutakhir, yakni sebuah alat yang dapat mengubah sampah plastik menjadi BBM.
Pria yang sehari-hari sebagai tukang sampah ini, menciptakan alat mutakhir di tempat kerjanya, yakni di Bank Sampah Mandiri di Jalan Joyoboyo Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar Jatim.
Alat mutakhir penemuan Muryani tersebut, mengubah plastik seperti kantong kresek, tutup botol dan plastik keras lainnya, untuk diproses menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Dia menjelaskan, alat buatannya tersebut sekali proses bisa menghasilkan 3 jenis BBM secara bersamaan, seperti bensin (premium), solar dan minyak tanah. Alat ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Pasalnya, dapat mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar yang bermanfaat.
“Spesifikasinya dari 5 kilogram plastik digodok pakai alat ini bisa menghasilkan 3 liter solar, 1,5 bensin, dan 0,5 minyak tanah. Sisanya limbah berupa abu hanya dalam hitungan gram saja,” terang Muryani
Dia menuturkan, alat berbentuk kotak terhubung pipa besi stainless steel ini adalah asli dibuat olehnya. Setelah berhasil melakukan beberapa pengembangan dari waktu ke waktu, hingga akhirnya alat tersebut dianggap sudah sempurna.
Dari pembuatan ini, Muryani hanya dibantu oleh anaknya sendiri yang memang berprofesi sebagai tukang las besi.
“Awalnya plastik hanya menghasilkan satu jenis minyak yaitu minyak bumi mentah. Lalu disempurnakan dengan prinsip destilasi atau penyaringan yang menghasilkan tiga jenis bahan bakar. Lalu masih ditingkatkan lagi untuk lebih efisien dengan mempercepat menghasilkan minyak dan meningkatkan jumlah liter yang dihasilkan,” papar pria yang mengaku hanya lulusan SD tersebut.
Kini penemuannya sudah diakui oleh masyarakat luas. Bahkan tahun 2017 yang lalu, Muryani menjadi juara 2 dalam lomba inovasi teknologi di tingkat Provinsi Jatim. Mesin buatannya itu juga sempat dibeli orang dengan nilai puluhan juta rupiah.
“Hasil BBM dari alat saya jual, untuk jenis Premium saya jual Rp 7.000 perliternya, untuk Solar dijual Rp 6.500, dan BBM jenis minyak tanah dijual Rp 9.500.” tambah Muryani.
Meski saat ini banyak yang membutuhkan keahlian Muryani dalam membuat alat daur ulang sampah menjadi BBM, namun Muryani tetap memilih menjadi tukang sampah. (mua)