Tari kolosal diikuti oleh 600 kelompok jaranan se kabupaten dan kota Kediri serta kelompok jaranan dari kota kota di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Ambon-Maluku. (Foto: ArahJatim.com/das,mau)
Kediri, ArahJatim.com – Sedikitnya dua ribu lima ratus barongan dari berbagai daerah di tanah air Sabtu siang (14/07/2018) melangsungkan tarian kolosal di kawasan simpang lima gumul kabupaten Kediri Jawa Timur. Tarian ini selain untuk memeriahkan Festival Panji juga untuk melestarikan budaya panji yang sudah dikenal di mancanegara.
Satu persatu penari dengan membawa barongannya mulai memadati kawasan simpang lima gumul kabupaten Kediri Jawa Timur. Sekitar dua ribu lima ratus penari barong ini yang berasal dari berbagai daerah di tanah air turut memeriahkan acara untuk melestarikan kebudayaan panji dan memeriahkan festival panji yang diselenggarakan pemerintah kabupaten Kediri bersama paguyupan seni jaranan setempat.
Tari kolosal ini selain diikuti oleh 600 kelompok jaranan se kabupaten dan kota Kediri juga diikuti oleh kelompok jaranan dari kota kota di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Ambon-Maluku.
Acara yang berlangsung selama dua jam ini selain diikuti oleh penari pria dewasa juga dimeriahkan oleh penari ibu-ibu dan anak-anak. Tak pelak kegiatan ini mendapat sambutan baik warga. Ribuan penonton rela berdesak desakan dan rela berpanas panasan untuk bisa melihat tarian kolosal ini.
Salah satu peserta tari barong perempuan mengaku tidak ada persiapan lebih untuk melakukan tarian ini karena ia memang suka dan cinta terhadap tari jaranan sejak kecil, yang hanya dilakukan hanyalah gerakan gerakan untuk kompak dengan yang lainnya serta latihan untuk mengangkat kepala barong yang beratnya mencapai lebih dari 10 kilogram.
“Ya waktu ngangkatnya itu agak susah mas, tapi ya karena suka seni ya gapapa, ya banyak temen ya banyak bangga…ya pokoknya seneng banget mass,” ujar dita salah satu penari.
Makna dari tarian barong atau caplokan yang merupakan bagian dari cerita panji dan kesenian jaranan khas Kediri yakni tarian yang menggambarkan nafsu duniawi yang akan selalu dalam kondisi baik apabila dikendalikan dengan benar dan akan menjadi petaka jika disalah gunakan.
Ide ini dilakukan selain upaya melestarikan kesenian asli Kediri juga untuk melestarikan kebudayaan panji. Acara ini diharapkan agar generasi muda lebih mencintai dan peduli dengan kesenian nenek moyang asli Indonesia khususnya Kediri.
“Barong itu salah satu pemain dalam satu kesenian jaranan. Ada barong ada penthul ada kuda lumping sendiri adalah salah satu tokoh dalam cerita panji karena barong tidak ada duanya kalau jaranan di Tulungagung Trenggalek tapi kalau barong di Kediri,” ujar Adi Suwingnyo Kepala Disparbud Kabupaten Kediri.
Usai tari ribuan barong tersebut digelar, pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan tari kesenian pecut yang dibawakan oleh sekelompok ibu ibu rumah tangga selain itu para remaja juga membawakan tari kolosal panji kembar.(das,mau)