Program Santripreneur, Kemenperin Dorong Santri Banyuwangi Jadi Wirausaha Baru

oleh -
oleh
https://live.staticflickr.com/65535/48865953953_ded0985830_b.jpg

Banyuwangi, ArahJatim.com – Kementerian Perindustrian semakin gencar menciptakan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren melalui program Santripreneur. Upaya tersebut dimaksudkan agar para lulusan pondok pesantren nantinya dapat turut mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM).

“Selama ini, kami terus melaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya pada pengembangan IKM di lembaga pendidikan keagamaan termasuk pondok pesantren,” kata Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih di Banyuwangi, Jumat (4/10).

Baca Juga :

arahjatim new community
arahjatim new community

Gati menyampaikan hal tersebut saat memberi sambutan pada peresmian Program Penumbuhan Wirausaha Baru di Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Banyuwangi. Berdasarkan sensus Kementerian Agama di tahun 2014-2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia diperkirakan sebanyak 28.961 yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sekitar 4.028.660 santri.

Dari total 28.961 pondok pesantren, sekitar 23.331 pondok pesantren (80 persen) di antaranya tersebar di empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten.

“Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar, pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional salah satunya melalui penumbuhan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren,” ucap Gati

Gati menambahkan, program Penumbuhan Wirausaha Baru IKM di Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan diberikan dalam bentuk bimbingan teknis serta fasilitasi mesin/peralatan produksi roti, yang dilaksanakan pada tanggal 3 – 6 Oktober 2019.

Selain pelaksanaan bimbingan teknis WUB, Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian juga memberikan bantuan sebanyak 16 jenis mesin peralatan pengolahan roti.

“Fasilitasi ini kami berikan agar dapat dipergunakan untuk meningkatkan produktivitas para santri dalam pengolahan produksi roti.” ungkapnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, K.H. Masyukur Wardi, menyambut baik pelaksanaan program Santripreneur yang diinisiasi Kemenperin, karena dapat menambah kegiatan positif bagi para santri di lingkungan pondok. Selain itu, melalui usaha para santri nanti, diharapkan dapat berguna bagi masyarakat dalam menumbuhkan perekonomian daerah setempat seperti penyerapan tenaga kerja.

Pondok Pesantren yang memiliki 1.700 santri tersebut juga memiliki unit usaha berupa Batik dan Pengolahan Sari Buah yang dihasilkan para santri di lingkungan pesantren. (ful)

No More Posts Available.

No more pages to load.