Kediri, ArahJatim.com – Pilkada serentak bulan Juni mendatang membuat Polresta Kediri harus bersiap diri melakukan antisipasi. Polresta Kediri Kamis (18/1/18) pagi menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (SISPAMKOTA) dalam rangka pengamanan Pemilukada Serentak Tahun 2018.
Pelatihan simulasi dilaksanakan di halaman GOR Joyoboyo Kota Kediri. Skenarionya terbagi menjadi beberapa bagian. Mulai dari masa pengamanan kampanye paslon, mengantisipasi aksi massa saat pencoblosan dan menghadapi massa yang tidak terima dengan hasil keputusan KPUD, mengatasi kericuhan dan kekacauan yang terjadi di dalam Kota Kediri hingga menjinakkan bahan peledak.
Semua skenario menghadapkan dua pihak yaitu pihak kepolisian dan massa. Polisi diskenariokan akan menemui situasi di mana massa akan membuat kericuhan dan kekacauan, yang meliputi aksi perusakan, pelemparan batu, penyanderaan hingga penyerangan terhadap kepolisian.
Tindakan tegas pun dilakukan, personel Dalmas dibantu mobil water canon mendesak massa agar mundur dengan semprotan airnya.
Personel pengurai massa (raimas) dengan motor trailnya juga berusaha membubarkan massa dengan tembakan gas air mata. Unit K-9 (anjing pelacak) juga turut membubarkan massa. Api yang membakar ban yang disulut massa di jalanan pun dipadamkan.
Tak hanya Unit Sabhara, Tim Anti Bandit Satreskrim Polresta Kediri dan Brimob Polda Jatim pun turut andil dalam simulasi pengamanan ini.
“Ini merupakan pelatihan rutin kami untuk peningkatan fungsi teknis dan taktis. Ini untuk menyambut pilkada serentak 2018, serta melakukan antisipasi jika terjadi kejadian kericuhan dan kekacauan yang tidak diinginkan,” ujar Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi, kepada wartawan.
AKBP Anthon mengapresiasi anggotanya yang dengan lancar berhasil melakukan simulasi pengamanan pilkada serentak 2018. Dan untuk selanjutnya tetap akan ada pelatihan dan simulasi lain untuk terus meningkatkan keterampilan teknis dan taktis.
“Kami akan selalu siap mengendalikan dan mengantisipasi massa, mulai dari awal dalam eskalasi biasa hingga eskalasi meningkat,” imbuh Anthon. Anthon mengaku siap menerjunkan anggotanya bila nantinya diperlukan guna mengendalikan massa. (das)