Lumajang, ArahJatim.com – Fenomena ikan mabuk di danau Ranu Klakah, Desa Tegal Randu Kecamatan Klakah Lumajang terus terjadi yang menyebabkan pembudidaya ikan merugi. Sebab ikan-ikan banyak yang mati selama sepekan terakhir.
Perubahan cuaca ditengarai menjadi penyebab endapan lumpur di dasar danau menguap ke permukaan air. Ikan ikan mabuk, dan sebagian mati. Pembudidaya ikan di danau tersebut memanen lebih awal mengantisipasi rugi makin besar.
“Kalau mati semua ya berkisar 20 jutaan saya ruginya, tapi karena belum semuanya mati maka saya tinggal dulu lah, siapa tahu ini segera selesai dan air kembali normal,” ungkap Nug salah seorang warga yang membudidaya ikan di danau tersebut saat ditanya ArahJatim.com.
Fenomena yang terjadi setiap akan pergantian musim ini sudah dimaklumi oleh warga sekitar, terutama bagi mereka yang memiliki tempat pembudidayaan ikan.
“Kalau gak mati ya Alhamdulillah, tapi kalau mati ya berarti bukan rejeki, ini memang setiap tahun terjadi,” tambahnya.
Sedikitnya enam jenis ikan dibudidaya di danau tersebut, mulai dari ikan mujaer, gurami, tombro, patin, wader hingga ikan lele. Meski ditangkap dalam kondisi mabuk, namun para pedagang ikan memastikan jika ikan ini masih aman dikonsumsi.
“Banyak mas, kalau punya saya pelihara mujaer, nila, lele, patin, tombro dan wader. Meskipun mabuk tapi masih aman kok dikonsumsi,” ujar Narwi salah satu pedagang ikan mabuk.
Di Danau Ranu Klakah ini ada sekitar 90 petani ikan, masing-masing orang memiliki antara 20 sampai 30 kotak keramba. Sebagian dari mereka sudah memindahkan ikannya ke tempat yang aman, tapi sebagian lagi masih bertahan untuk membudidaya ikan di keramba tersebut. (rokhmad)