KAUJE Korda Bondowoso Gelar Bakti Sosial dan Trauma Healing Pascabencana Banjir di Desa Wonoboyo

oleh -
oleh
Relawan dari Keluarga Alumni Unej Bondowoso sedang melakukan kegiatan trauma healing terhadap anak anak korban bencana banjir di Desa Wonoboyo, Bondowoso. (Foto: arahjatim.com/nsl)

Bondowoso, ArahJatim.com – Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) Korda Bondowoso mengadakan kegiatan Bakti Sosial Pemulihan Pascabencana Banjir di Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu 16 Februari 2025.

Kegiatan ini untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana banjir, meliputi Trauma Healing bagi Ibu-ibu dan Anak terdampak Bencana, serta Pembagian Sembako, uang saku dan alat tulis bagi anak sekolah.

KAUJE Korda Bondowoso berharap kegiatan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat terdampak bencana banjir dan memberikan semangat bagi mereka untuk bangkit kembali.

arahjatim new community
arahjatim new community

Mereka diajak bermain, bernyanyi, bermain tebak-tebakan, hingga membaca selawat bersama oleh Keluarga Alumni Unej (KAUJE) yang berkolaborasi dengan Tagana Dinsos P3AKB Bondowoso.

Anak-anak terlihat antusias mengikuti jalannya berbagai kegiatan. Meski terik sinar matahari menyengat, tak seorang anak pun goyah untuk pergi. Lebih-lebih mereka juga mendapat balon, satu kotak makanan ringan dengan gambar tokoh-tokoh kartun, tas dan alat-alat tulis.

Salah satu korban banjir, Halida mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ada hiburan bagi anak-anak pascabanjir bandang terjadi.

Ia mengaku bersyukur karena mendapatkan bantuan alat sekolah bagi anaknya. Karena semua peralatan sekolah untuk kedua anaknya yang masih SD dan PAUD sudah hanyut terbawa banjir.

“Tidak ada yang tersisa. Sepatu, tas, buku, seragam, semua hanyut terbawa banjir,” ujarnya.

Ketua KAUJE korda Bondowoso, Anissatul Hamidah mengatakan, trauma healing adalah bagian dari upaya untuk membantu masyarakat melupakan sejenak kejadian kelam banjir bandang.

Melalui trauma healing ini, dia juga menyampaikan pesan bahwa korban banjir bandang ini tak sendiri. Anis mengajak mereka untuk bangkit bersama-sama, karena masih banyak orang yang peduli.

“Ada banyak orang, banyak kalangan yang mau berbagi,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso.

Anis mengatakan bahwa pihaknya tidak berhenti sampai di sini. Dirinya telah berkoordinasi dengan KAUJE Bondowoso untuk memberikan program KAUJE mengabdi, seperti pelatihan bagi UMKM, dan atau digital marketing.

“Kita ingin Wonoboyo bangkit, jangan terpuruk dalam kesedihan,” tuturnya.

Senada dengan Anis, Sekretaris KAUJE Korda Bondowoso, Ahmad Bahrul Munir mengatakan, total ada 113 paket sembako yang dibagikan dan 50 paket tas plus alat tulis untuk anak terdampak.

“Dari donasi alumni Unej yang dikumpulkan, ada sekitar Rp20 juta yang dibelanjakan untuk paket sembako, tas, alat tulis, serta ada yang diserahkan dalam bentuk uang tunai,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Pengurus Pusat KAUJE, Dr Hendra Kurniawan menyambut baik kegiatan ini. Dia mengatakan, hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dari alumni perguruan tinggi.

“Sebagai produk almamater atau produk perguruan tinggi itu memiliki kepedulian sosial terhadap permasalahan yang terjadi,” ujarnya.

Kegiatan seperti ini juga dapat berfungsi sebagai ajang menyambung silaturahmi antaralumni. “Bisa untuk silaturahmi, untuk berkumpul, untuk diskusi, dan sebagainya,” ungkap Hendra.

Dia berharap jejaring KAUJE semakin kuat. “Bukan hanya sekadar kumpul-kumpulnya, tapi juga bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, telah terjadi banjir bandang di Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso pada 3 Februari 2025. Kemudian terjadi banjir bandang susulan pada Selasa (4/2/2025) yang intensitasnya lebih besar dan lebih deras dari sebelumnya.

Akibatnya, rumah rusak yang diterjang banjir pun bertambah hingga ratusan. Menurut Kepala Desa Wonoboyo, Tubaini, ada 95 rumah yang rusak ringan dan 16 rumah yang mengalami rusak berat, tiga di antaranya hanyut terbawa banjir.

Sementara dari data Dinas BSBK Bondowoso, banjir juga menghancurkan empat DAM, satu jembatan, dan jalan aspal ambles. (nsl)

No More Posts Available.

No more pages to load.