Kediri, ArahJatim.com – Banjir bandang menerjang empat desa di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jum’at malam (16/5). Hujan deras yang mengguyur sejak sore hari menyebabkan air sungai meluap hingga menerjang permukiman warga di Dusun Tumpak Beji, Desa Blimbing dan sekitarnya. Seorang warga lansia, Bu Tekat (65), dilaporkan hanyut terseret banjir.
Hujan mulai turun sejak pukul 17.00 WIB dan sempat reda sekitar pukul 19.00 WIB. Namun, derasnya kembali meningkat dan terus mengguyur hingga sekitar pukul 23.00 WIB. Air mulai masuk ke rumah-rumah warga sekitar pukul 23.30 WIB.
“Air pertama kali masuk lewat dapur. Saat itu Bu Tekat masih terlihat bersama cucunya dan Mbak Reka, keponakannya. Tapi saat cucunya masuk rumah, beliau sudah tidak ada,” ungkap Putri, cucu korban.
Bu Tekat sempat berusaha mengamankan 11 ekor kambing peliharaannya di belakang rumah sebelum banjir datang. Ia juga sempat membersihkan rumah saat air mulai naik. Namun, derasnya arus air tak bisa dihindari.
Dua rumah milik keluarga Bu Tekat dan Bu Tri (22) serta suaminya Nang (25) juga terdampak. Bu Tri dan Nang selamat, meskipun rumah mereka sempat terendam. Sementara rumah tetangga, milik Pak Harianto dan istrinya, juga terkena dampak namun berhasil diselamatkan oleh warga.
“Ini banjir terparah sejak tahun 1981,” ujar Sirtomo 60 tahun warga setempat yang masih terkejut dengan kejadian malam itu.
Banjir bandang ini melanda empat desa di Kecamatan Mojo, yaitu Desa Blimbing, Desa Petungroto, Desa Pamongan, dan Desa Ngetrep.
Tim relawan dan BPBD Kediri telah diterjunkan untuk membantu evakuasi dan mendata kerusakan. Sejumlah warga mengungsi ke tempat aman, sementara pembersihan sisa lumpur dan puing-puing masih dilakukan secara gotong-royong. (das)