Jakarta, ArahJatim.com – Batik adalah identitas bangsa, warisan budaya yang diakui dunia sebagai mahakarya asli Indonesia. Namun, tak banyak tokoh nasional yang dengan konsistensi menjadikan Batik sebagai simbol dirinya di panggung internasional. Salah satu tokoh itu adalah M. Jusuf Kalla alias JK.
Dalam perjalanan panjang karirnya, dari pengusaha, politisi, hingga Wakil Presiden Republik Indonesia dua periode, Jusuf Kalla selalu menempatkan Batik bukan sekadar pakaian, melainkan sebuah pernyataan.
Di berbagai kesempatan resmi, baik di dalam maupun luar negeri, Jusuf Kalla konsisten mengenakan Batik. Ia ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa Batik adalah wajah Indonesia, wujud kebanggaan sekaligus diplomasi budaya.
Momen paling bersejarah terjadi saat Jusuf Kalla hadir di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di tengah aula megah yang dipenuhi jas dan dasi, ia tampil percaya diri dengan Batik khas Nusantara. Sebuah langkah sederhana, namun syarat makna, Batik bukan hanya warisan, tapi juga simbol jati diri bangsa di forum global.
Konsistensi inilah yang membuat Jusuf Kalla sering disebut sebagai salah satu penggagas semangat pelestarian Batik di Indonesia. Melalui dirinya, Batik bukan hanya dipakai pada perayaan tertentu, tapi juga diperjuangkan sebagai pakaian yang layak berdiri di panggung dunia.
Hari ini, Batik bukan lagi sekadar kain. Ia menjadi bahasa universal yang menyatukan keberagaman Indonesia. Dan di balik gaung Batik yang mendunia, ada peran tokoh seperti Jusuf Kalla yang menjadikannya bagian dari diplomasi kebudayaan bangsa.
Jusuf Kalla dan Batik, sebuah bukti bahwa identitas bangsa akan tetap hidup, jika kita berani memakainya dengan bangga.
(aj)