Ditemukan Cacing Hati pada Hewan Kurban di Kediri, Dinas Pastikan Daging Aman Konsumsi

oleh -
oleh

Kediri, ArahJatim.com – Dua ekor sapi kurban yang disembeli di RPH di Kota Kediri terindikasi mengidap cacing hati saat pemeriksaan postmortem pada momentum Hari Raya Iduladha 2025. Temuan ini langsung ditindaklanjuti oleh tim medis dengan memusnahkan organ hati yang terinfeksi agar tidak didistribusikan ke masyarakat. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kediri, Moch. Riduwan, mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh untuk menjamin keamanan konsumsi daging kurban.

 “Hari ini ada dua sapi yang ditemukan mengandung cacing hati. Hatinya langsung kami amankan dan musnahkan. Daging lainnya tetap aman untuk dikonsumsi karena tidak ada temuan penyakit berbahaya lainnya,” jelas Riduwan, Sabtu (7/6/2025).

arahjatim new community
arahjatim new community

Wali Kota Kediri Tinjau Proses Penyembelihan: Pastikan Prosedur Sesuai dan Hewan Sehat

Wali Kota Kediri, Vinanda Pramiswati, turut melakukan peninjauan langsung ke lokasi penyembelihan. Ia memastikan bahwa seluruh hewan kurban telah melewati pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah disembelih oleh tim dokter hewan.

“Tadi saya cek langsung, semua sapi dicek kesehatannya sebelum disembelih. Setelah itu juga dilakukan postmortem. Sapi yang terdeteksi penyakit langsung ditangani dan tidak dibagikan ke warga,” ujarnya.

Sebanyak 27 ekor sapi disembelih hari ini, dan semuanya merupakan hewan kurban. Pemkot Kediri, melalui Dinas Pertanian, juga memberikan kebijakan bebas retribusi bagi masyarakat yang berkurban selama Idul Adha.

Total Kurban Diperkirakan Lebih dari 1.000 Ekor Sapi

Riduwan menambahkan bahwa hingga hari ketiga tasyrik, jumlah hewan kurban yang disembelih terus bertambah. Hari Minggu mungkin menjadi puncak aktivitas pemotongan hewan.

“Hari ini saja 37 ekor sapi dan 14 kambing. Estimasi total kurban di Kota Kediri, tahun ini lebih dari 1.000 ekor sapi, dan kambingnya bisa dua kali lipat,” katanya.

Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan PDHI (Persatuan Dokter Hewan Indonesia) dan tim dari Pemprov Jatim yang tersebar di berbagai kecamatan untuk melakukan pengawasan langsung di lapangan.

Masyarakat pun diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan gejala mencurigakan pada hewan kurban dan tidak ragu berkonsultasi dengan petugas kesehatan hewan yang tersedia. (das) 

No More Posts Available.

No more pages to load.