Bentuk Kepedulian Pegawai Imigrasi Blitar, Ini Yang Dilakukan

oleh -
oleh
Petugas Imigrasi Kelas II Blitar menggalang dana untuk disumbangkan kepada korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Senin (1/10/2018). (Foto: ArahJatim.com/mua)

Blitar, ArahJatim.com – Musibah gempa dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala terus mengundang simpati. Seperti yang dilakukan oleh petugas Kantor Imigrasi Kelas II Blitar ini. Mereka menggelar sholat goib dan penggalangan dana.

Penggalangan dana dilakukan usai petugas kantor imigrasi menggelar sholat ghoib dan doa bersama di Mushola yang berada di dalam lingkungan kantor imigrasi. Penggalangan dana dilakukan salah satu petugas yang membawa kardus dan masuk ke ruangan-ruangan petugas imigrasi. Para petugas juga antusias dengan memberikan sumbangan.

Kepala Imigrasi Kelas II Blitar, Moh Akram mengatakan, aksi ini sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas pihaknya terhadap korban bencana musibah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

arahjatim new community
arahjatim new community

“Kami menggelar sholat gaib dan doa bersama dua kali, yakni pagi hari dan siang hari setelah sholat Dzuhur. Kami juga menggalang dana yang nanti akan kita salurkan ke para korban,” terang Moh Akram, Kepala Imigrasi Kelas II Blitar.

Akram menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Sholat goib pegawai Imigrasi Kelas II Blitar yang ditujukan kepada korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Senin (1/10/2018). (Foto: ArahJatim.com/mua)

“Kita semua berharap, aksi ini bisa meringankan beban para korban. Semoga para korban juga segera mendapatkan kekuatan dari Allah,” tambah Akram.

Petugas juga menggalang sumbangan dari para warga yang sedang mengurus paspor. Petugas membawa kardus dan menyodorkan kepada para warga yang sedang menunggu di ruang antrean. Wargapun dengan antusias memberikan sumbangannya.

“Semoga dengan sedikit bantuan ini, paling tidak dapat meringankan penderitaan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Kita mendoakan agar mereka tabah dan sabar menghadapi ujian ini.” ujar Amalia, salah seorang warga yang sedang mengurus paspor.

Seperti diketahui, gempa dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala tidak hanya memporak-porandakan harta-benda dan bangunan penduduk, namun juga mengakibatkan sekitar 832 nyawa meninggal dunia. (mua)

No More Posts Available.

No more pages to load.