Ponorogo, Arahjatim.com – Lantaran tak mau menemui warga yang berunjuk rasa, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni dihadiahi kado pakaian dalam wanita dan pembalut.
Disela-sela aksi massa di depan kantor Bupati Ponorogo siang tadi, sejumlah wakil massa masuk ke kantor Bupati. Tepat di depan ruang kerja Bupati, perwakilan AMPT non-LSM menyerahkan bingkisan kepada Bupati dan diterima oleh Asisten III Sekda Syaifur Rahman.
Menurut Sutrisno, wakil pengunjuk rasa, apa yang dilakukan Bupati Ipong menghindar dari rakyat ini sangat kontras dengan apa yang dilakukannya semasa mencari dukungan sebagai calon Bupati.
“Dulu saja saat mencari dukungan, dia ntrutus ke desa-desa. Sekarang giliran rakyat yang pingin ketemu dia malah menghilang,” imbuh Sutrisno.
Sementara itu, Syaifur yang menerima bingkisan kado dari rakyat untuk Bupati tidak bisa menolaknya. Ia hanya mengatakan terima kasih.
“Karena ini pemberian dari rakyat, kami tidak bisa menolaknya,” ungkapnya.
Massa AMPT non-LSM semakin jengkel dengan birokrat Ponorogo. Pasalnya mereka bukan hanya gagal bertemu wakil rakyat, tetapi mereka juga gagal bertemu Bupati, Wakil Bupati maupun Sekda.
Kejengkelan tersebut mereka lampiaskan dengan membakar keranda, gerobak milik PK-5 dan replika bentor. Bahkan orator terus meneriakkan yel-yel ‘Bupati turun’, ‘Bupati turun’. Tanpa dikomando, ribuan massa pun larut dan ikut meneriakkan yel-yel tersebut.
Senin depan, massa Aliansi Masyarakat Ponorogo Tertindas non-LSM ini berencana kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih banyak.
“Besok Senin kami akan turun lagi dengan massa yang lebih besar.” kata Didik Hariyanto, koordinator aksi massa. (das)
Berita Terkait:
