Setelah Ramai Diberitakan, Dinas Sosial Kabupaten Blitar Kunjungi Keluarga Rohmat

oleh -
oleh
Dinsos Kabupaten Blitar mengunjungi keluarga Rohmat Saji di rumah yang tak layak huni. Gambaran kemiskinan Rohmat baru menjadi perhatian setelah media massa memberitakannya. (Foto: ArahJatim.com/mua)

Blitar, ArahJatim.com – Setelah ramai diberitakan, akhirnya Dinas Sosial Kabupaten Blitar mengunjungi keluarga Rohmat Saji (67) yang berada di Kelurahan Tawangsari Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Keluarga Rohmat Saji hidup di bawah garis kemiskinan. Selain mereka hidup di rumah yang sangat tidak layak karena nyaris roboh, tiga anggota keluarga Rohmat Saji juga menderita sakit dan mengalami gangguan kejiwaan.

Pihak Dinsos dalam waktu dekat akan membawa Rohmat Saji ke rumah sakit, untuk mengobati penyakit stroke yang dideritanya. Sedangkan untuk Sri Utami yang menderita gangguan jiwa, pihak Dinsos akan membawa ke RSJ Lawang.

“Kita akan bawa secepatnya anggota keluarga Rohmat Saji ke RS untuk segera mendapatkan perawatan. Dinsos tidak berwenang untuk melakukan bedah rumah. Melainkan, Dinsos hanya bertanggung jawab kepada penghuninya saja. Mungkin kalau terkait bedah rumah wewenang instansi lain bukan Dinsos.” papar Suwito, kasi rehabilitasi penyandang cacat Dinsos Kabupaten Blitar.

arahjatim new community
arahjatim new community

Kepala Kelurahan Tawangsari , Sujito mengaku, kondisi yang dialami keluarga Saji sudah menjadi perhatian pihak kelurahan. Bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas pihaknya memberikan bantuan kepada Saji sesuai kapasitasnya.

“Untuk bedah rumah kelurahan tidak ada anggaran. Kami bantu sesuai kapasitas dan kemampuan kami di tingkat kelurahan, Bantuan yang diberikan kelurahan hanya berupa bantuan sembako. Namun, pihaknya juga sudah berkirim surat kepada Dinas Sosial Kabupaten Blitar serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membedah rumah Saji. “jelas Sujito.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rohmat Saji hidup bersama istrinya, Sri Utami yang menderita gangguan jiwa, kakak perempuannya, Surip yang mengalami keterbelakangan mental serta dua anak-anaknya. Mereka tinggal di rumah yang sudah sangat tidak layak. Karena selain nyaris roboh, dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu juga rapuh dan berlobang-lobang. Bahkan dinding belakang rumah terpaksa ditutupi menggunakan banner bekas.(mua)

No More Posts Available.

No more pages to load.