SDN Jember Lor 2 Edukasi Panen Sayur Akuaponik Energi Surya

oleh -
oleh
Siswa SDN Jember Lor 2 memanen sayur kangkung di kebun akuaponik energi surya. (Foto: arahjatim.com/nsl)

Jember, ArahJatim.com – Untuk menambah pengetahuan tentang “energi baru terbarukan” kepada peserta didik, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jember Lor 2 memiliki cara menarik, yakni memiliki kebun akuaponik berupa kebun sayur dan kolam ikan lele menggunakan energi tenaga surya atau matahari.

Kebun akuaponik tersebut terletak di lahan sempit kebun samping sekolah. “Kami pada mulanya berpikir bagaimana memanfaatkan lahan tersebut secara optimal untuk tempat pendidikan anak didik. Kami pikirkan sebagai tempat belajar luar kelas tentang energi terbarukan,” kata Kepala Sekolah SDN Jember Lor 2, Wahyu Budi Lukitasari, yang biasa dipanggil Luki.

Ide tersebut tercetus sekitar Juli 2024 lalu. Namun untuk mewujudkan ide tersebut, sempat kebingungan hingga akhirnya menemukan sejumlah jalan dari sejumlah elemen dari pihak perguruan tinggi.

arahjatim new community
arahjatim new community

“Kami bertemu dengan orang yang membantu, misalnya saja dari pemerhati energi terbarukan, mas Didik Paravisi dan sejumlah dosen dan mahasiswa Universitas Jember. Akhirnya tercetuslah ide tersebut menjadi sebuah proyek akuaponik tenaga surya,” papar Luki.

Siswa berfoto bersama dengan Kepala Sekolah SDN Jember Lor 2, Wahyu Budi Lukitasari usai panen sayur di kebun akuaponik energi surya. (Foto: arahjatim.com/nsl)

Lahan sempit samping sekolah tersebut kemudian “disulap” menjadi kolam ikan lele sekaligus menjadi tempat berkebun sayur. Teknisnya, panel surya pembangkit energi listrik untuk menggerakkan pompa air. Pompa tersebut memiliki fungsi membantu sirkulasi air dari kolam filter ke tanaman sayur, kolam ikan lele, dan air kembali lagi ke kolam filter.

“Menariknya lagi, kami juga memanfaatkan barang bekas berupa botol minuman menjadi media tempat tanam sayur kangkung. Ini melibatkan anak-anak didik dalam pembuatannya,” lanjut Luki.

Agar tetap berfungsi dengan baik, ada seorang guru yang khusus merawat kebun akuaponik energi surya tersebut. Sehingga ikan lele dan sayur bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Kini kebun aquaponik tersebut menjadi tempat praktek para peserta didik, yakni siswa dari kelas satu hingga kelas enam. Materi pelajaran luar kelas tergantung keterkaitan antara pelajaran dengan materi praktek di kebun akuaponik energi surya.

Tiga bulan berselang atau memasuki bulan Oktober 2024, kebun sayuran kangkung tersebut memasuki masa panen. Para siswa dilibatkan langsung untuk memanen sayur kangkung. Pada panen pertama, sayur dibagi-bagikan kepada siswa untuk dimasak orang tuanya.

“Dengan demikian melalui kebun akuaponik energi surya, ke depan siswa bisa memanfaatkan energi baru terbarukan, petani akuaponik, dan atau siswa juga bisa menjadi pengusaha di bidang pertanian perikanan berbasis energi listrik tenaga surya,” harapnya. (nsl)

No More Posts Available.

No more pages to load.