Kediri, ArahJatim.com – Hari Raya Idul Adha tahun ini menjadi momen tak terlupakan bagi Moh Rofik, seorang peternak sapi asal Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Salah satu sapi lokal jenis Peranakan Ongole (PO) miliknya, dengan bobot hampir 1 ton, dipilih langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk dijadikan hewan kurban pada Jumat, 6 Juni 2025.
Bukan hanya karena bobotnya yang luar biasa, tetapi juga karena kualitasnya yang unggul, sapi tersebut dibeli dengan harga Rp95 juta. Rofik mengaku terkejut saat mengetahui bahwa salah satu hewan ternaknya dibeli oleh orang nomor satu di Indonesia.
“Nggak nyangka sama sekali. Sapi ini kami rawat seperti biasa, diberi makan teratur, dijaga kesehatannya. Ternyata Allah kasih rezeki besar lewat pembelian dari Presiden,” ujar Rofik dengan mata berbinar di kandangnya, beberapa hari yang lalu.
Sapi tersebut kini dirawat secara ekstra oleh para pekerja IBS Farm, dengan pengawasan dari Dinas Peternakan Kabupaten dan Provinsi Jawa Timur. Perhatian terhadap kesehatan dan kondisi sapi benar-benar maksimal menjelang hari penyembelihan.
Dari sisi ekonomi pertanian, kabar ini menjadi angin segar bagi para peternak lokal. Pemilihan sapi lokal jenis PO, yang kini semakin langka oleh Presiden Prabowo menjadi simbol keberpihakan pada peternakan rakyat. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyebutkan bahwa sapi PO unggul karena tahan cuaca ekstrem dan penyakit, namun populasinya semakin berkurang.
“Dari empat sapi yang kami ajukan, yang terpilih adalah sapi PO dari IBS Farm. Ini bukti bahwa sapi lokal kita punya kualitas yang bisa bersaing. Presiden memilih bukan hanya karena bobot, tapi juga faktor keberlanjutan dan pelestarian ternak lokal,” jelasnya.
IBS Farm sendiri memiliki lebih dari 700 ekor sapi siap kurban, dari berbagai bobot dan jenis. Kabar ini tentu menjadi dorongan besar bagi para peternak lainnya untuk terus meningkatkan kualitas ternaknya, sekaligus menjaga keberadaan sapi lokal Indonesia.
Sapi kurban Presiden rencananya akan dikirim ke Masjid An-Nur, Pare, untuk disembelih dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bagi Rofik, bukan hanya uang yang ia syukuri, tetapi rasa bangga karena hasil kerja kerasnya kini menjadi bagian dari ibadah seorang Presiden dan menjadi inspirasi bagi peternak lain di pelosok negeri. (das)







