Kediri, ArahJatim.com – Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri bersama Dinas Pendidikan Kota Kediri dan OPD Pemkot Kota Kediri, mengadakan Kegiatan Minggu Bahagia Bareng Anak-Anak Rusunawa Dandangan Kota Kediri, (28 /7/2024)
Kegiatan ini sebagai refleksi untuk menghargai hak-hak anak, sekaligus untuk memperingati Hari Anak Nasional tahun 2024.
Heri Nurdiyanto, Ketua Dewan Pengarah YLPA Kediri, mengatakan acara yang diadakan di Taman Rusunawa Dandangan untuk selalu mengedukasi anak anak dan masyarakat mewujudkan lingkungan yang terbebas dari bullying kekerasan seksual dan intoleransi serta bersama sama wujudkan profil pelajar pancasila yg cerdas berkarakter pancasila.
Acara kegiatan di mulai dengan senam Profil Pelajar Pancasila ada sekitar 64 anak warga Rusunawa, dengan musik pengiring yang dinamis senam dilakukan semangat serta ceria.
Gerakan-gerakan senam nya sangat ringan dan mudah jadi semua anak baik laki laki maupun perempuan bisa mengikutinya dengan gampang. Selain badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. senam ini adalah salah satu sarana memfasilitasi kegiatan ramah anak, anti perundungan dan pembelajaran berdiferensiasi.

Usai bersenam salah satu pengurus YLPA Kediri Hadi mengajak anak-anak bernyanyi dengan liyrik lagu agar mereka tidak melakukan bulying kepada temannya,” disana teman disini teman, semuanya teman, tak ada musuh tak, tak ada lawan, semua saling menyayangi, tidak ejek-ejek, tidak ada pukul-pukulan, saling tolong sama teman”
“Kita ingin meminimalisir perilaku bullying di kalangan anak-anak. Semoga dengan edukasi ini perilaku bullying dapat berkurang dan anak-anak dapat tumbuh dengan normal,”katanya
Di tempat yang sama, Arief Cholisudin Yuswanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri mengatakan Stop Bullying atau perudungan adalah suatu bentuk tindak penindasan dan kekerasan pada teman-teman.
“Bullying perbuatan yang tidak menyenangkan, atau menyakinkan, saya harap anak-anak jangan sampai kita menyakiti teman-teman kita, “tuturnya.
Ia juga berpesan bahwa anak-anak harus bisa menjadi seorang pelopor atau pribadi yang memiliki inisiatif, inovasi, dan pantang menyerah. Kemudian anak-anak juga harus berani menyuarakan hak-haknya termasuk apabila saat menjadi korban pelaku kejahatan.
“Anak Indonesia harus menjadi anak yang merdeka, berdaya saing, dan memberikan saran masukan untuk kemajuan bangsa ke depannya”,ujar Cholis.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Juga menyediakan mobil perpustakaan keliling untuk menumbuhkan minat baca dan literasi kepada anak-anak rusunawa.
Eko Lukmono Hadi, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan mengapresiasi lingkungan warga dan anak-anak rusunawa berjanji pada tahun 2024 ini akan mendirikan Pojok Baca Digital.
“Kami Insya Allah dalam tahun ini di tahun 2024 Kami akan membantu warga di lingkungan rusunawa dengan pojok baca digital fungsi pojok baca digital yang pertama sebagai ruang publik, yang kedua juga sebagai fungsi untuk peningkatan literasi, karena nanti pojok baca digital ini kita akan menyediakan smartphone DC buku konvensional dan buku elektronik dan tugas daripada warga di lingkungan rusunawa ini adalah memelihara merawat dan memanfaatkan secara optimal,”ujar Eko.

Bantu simbolis kepada anak-anak disabilitas yang ada di rusunawa, diakhir acara semua peserta berfoto bersama stop bullying, diharapkan dapat menciptakan solidaritas di antara anak-anak untuk bersama-sama melawan dan mencegah tindakan bullying. (das)