Pamekasan, ArahJatim.com – Santri adalah sebuah predikat mulia yang disandang oleh generasi muda muslim yang sedang menimba dan memperdalam wawasan religi Islami di pondok pesantren demi kemaslahatan umat.
Mengingat begitu pentingnya pondasi keimanan yang kokoh dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin keras di era digital (4.0), seorang santri diharapkan menjadi figur yang visioner dengan landasan iman dan ketakwaan. Santri juga diharapkan selalu konsisten menjaga akhlak para penerus bangsa.
Setiap tahun, tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN). Dan tahun ini peringatan HSN di Lapas IIA Pamekasan terasa begitu istimewa karena diperingati berbarengan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini membuat suasana di dalam Lapas terasa lebih religius.
Dalam amanatnya, Kepala Lapas IIA Pamekasan, M.Hanafi mengajak hadirin mengenang kembali seruan pahlawan nasional KH. Hasyim Asy’ari yang mengajak umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan yang coba direbut oleh penjajah.
“Mari kita menengok satu peristiwa bersejarah, yakni seruan yang dibacakan oleh pahlawan nasional KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945 yang berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-proklamasi kemerdekaan. Sehingga akhirnya seruan ini menjadi sebuah resolusi jihad, di mana santri dan ulama bersatu serta berkorban untuk mempertahankan Indonesia,” ujarnya.
Hanafi melanjutkan, sesuai dengan tema Hari Santri Nasional 2021 yaitu ‘Santri siaga jiwa raga’, dimana isu kesehatan diangkat berdasar fakta bahwa kondisi negara Indonesia saat ini tengah dilanda pandemi Covid-19, sejumlah pesantren terbukti berhasil upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19.
“Banyak pesantren telah berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19. Berdasarkan beberapa pengalaman di lapangan, pesantren yang telah berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19 menjadi bukti nyata bahwa peran serta para santri adalah motivator utama pencegahan penyebaran Covid-19,” ungkap Hanafi menyampaikan pernyataan Ka.Kanwil Kementerian Hukum dan HAM. (ndra)