Kediri, ArahJatim.com – Pemerintah Kabupaten Kediri mulai mengaktifkan sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) pada Minggu (22/6/2025) pagi. Pada tahap awal, area ini akan diisi oleh pedagang hewan peliharaan seperti ikan hias dan burung.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang sejak lama mendorong agar aset milik Pemkab yang telah rampung dibangun bisa segera difungsikan secara optimal.
Dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029, Mas Dhito kembali menegaskan pentingnya percepatan pemanfaatan fasilitas publik tersebut.
“Di Simpang Lima Gumul, pembangunan lapak untuk PKL segera diaktivasi,” tegasnya pada Mei 2025 lalu.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kediri, Santoso, mengungkapkan bahwa upaya aktivasi sudah dilakukan, namun menemui sejumlah tantangan. Salah satunya adalah penolakan dari sebagian pedagang kuliner yang selama ini berjualan di sekitar SLG.
“Banyak pedagang yang masih enggan pindah karena khawatir sepi pembeli. Lokasi baru ini memang butuh waktu dan promosi agar dikenal luas,” jelas Santoso.
Pedagang kuliner, lanjutnya, sangat bergantung pada pemasukan harian, sehingga lebih memilih lokasi yang sudah terbukti ramai.
Untuk itu, pemerintah mencoba strategi bertahap dengan mengoperasikan sentra PKL sebagai pusat jual beli hewan peliharaan. Sejauh ini, sudah ada belasan pedagang ikan hias dan burung yang siap menempati lapak di lokasi tersebut.
“Kita coba alihkan sementara ke pedagang hewan peliharaan. Sambil terus kita evaluasi dan sosialisasi,” tambahnya.
Pengisian lapak lainnya akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan perkembangan di lapangan. Selain itu, Pemkab Kediri bersama instansi terkait terus melakukan penataan PKL di kawasan SLG untuk menciptakan lingkungan yang lebih rapi dan tertib.
Penataan tersebut mencakup pembatasan jam operasional dan pelarangan aktivitas berjualan di zona-zona terlarang.
“Untuk PKL tetap kita lokalisir supaya rapi,” tandas Santoso.