Tulungagung, Arahjatim.com – Teka-teki dugaan penelantaran gadis usia 16 tahun yang menggegerkan masyarakat kecamatan Rejotangan kabupaten Tulungagung, akhirnya dapat diungkap polres Tulungagung, kurang dari sehari.
Sebelumnya, Sabtu pagi, 17/5/2025, masyarakat sekitar, mendapatkan seorang gadis dalam kondisi linglung dekat lapangan Rejotangan Tulungagung. Dalam keterangan sementara, gadis tersebut menyampaikan kalau dirinya sengaja diturunkan dari mobil dan dibiarkan oleh ibutirinya yang mengaku berasal dari Surabaya. Dengan kondisi yang memprihatinkan karena kelelahan fisik maupun mental, polisi dengan sabar menunggu kembalinya kondisi anak tersebut, maka gadis itu, sementara di inapkan di mapolsek, dan didampingi pendamping untuk memulihkan kondisi mentalnya.
Namun kejadian itu selanjutnya membuat semuanya tercengang, karena gadis tersebut sebenarnya salah seorang santriwati dari desa sebelah yang kabur.
Lantaran menjadi perhatian masyarakat, UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Tulungagung membawa gadis itu ke Panti Asuhan Siti Fatimah. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata anak itu merupakan santriwati Pondok Roudatul Mustofa, beralamat di Kecamatan Rejotangan.
Setelah dilakukan interogasi mendalam terhadap gadis yang ditemukan di lapangan Desa Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, akhirnya keluarganya ditemukan.
Hal itu diterangkan oleh Kasihumas Polres Tulungagung Ipda Nanang Murdianto yang menanggapi viralnya pemberitaan adanya remaja putri yang dibuang ibu tirinya. “Saat ditemukan dalam kondisi linglung dan mengaku beralamat di Surabaya,” kata kasihumas.
Jika awalnya mengaku bernama Zakria Quin Alisya, ternyata nama gadis ini adalah Qalesya Zafira. Dia beralamat di Desa Jabalasari, Kecamatan Sumbergempol. Sedangkan orang tuanya diketahui bernama Nararliyah.
“Sudah diserahkan ke keluarganya dan tidak mengalami kekerasan,” jelas kasihumas. ( don1 )
