MADIUN—PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun membuat gebrakan besar di sektor pariwisata Jawa Timur. Secara resmi, KAI menginisiasi program kolaboratif strategis bertajuk “Rail Tour Jawa Timur” yang melibatkan sinergi dari dua belas Pemerintah Daerah (Pemda) di Jatim, termasuk Magetan, Ngawi, Madiun, Kediri, dan Blitar.
Inisiatif ini hadir dengan tagline kampanye publik yang sangat menarik: “Keliling Dunia Tanpa Paspor dengan Kereta Api.”
Gerbang Utama Wisata Berbasis Rel
VP Daop 7 Madiun, Suharjono, menegaskan bahwa program ini bertujuan menciptakan paket wisata unggulan dengan kereta api sebagai gerbang utama pergerakan wisatawan menuju berbagai destinasi eksotis di Jawa Timur.
“Kami ingin kereta api bukan hanya menjadi moda transportasi, tetapi juga bagian integral dari pengalaman berwisata itu sendiri,” ujar Suharjono, Kamis (30/10/2025). KAI hadir sebagai penyedia akses transportasi massal yang aman, efisien, dan terintegrasi, sekaligus mitra promosi destinasi daerah kepada audiens nasional.
Empat Pilar Utama Kolaborasi yang Mengubah Wajah Wisata Jatim
Kolaborasi ini dirancang untuk memastikan integrasi layanan dan informasi, berfokus pada empat pilar kunci:
- Promosi Digital Spektakuler: Sinkronisasi konten wisata antara media resmi Kominfo, Dinas Pariwisata (Dispar), dan KAI untuk menciptakan booming promosi digital.
- Event Tematik yang Memikat: Penyelenggaraan kegiatan khusus seperti wisata edukasi, budaya, dan festival kuliner untuk meningkatkan daya tarik.
- Stasiun ‘Berwajah Kota’: Memanfaatkan stasiun sebagai etalase kota dengan pemasangan instalasi visual dan branding ikon-ikon kota di area publik stasiun.
- Layanan First-Mile Mumpuni: Komitmen dari Pemda untuk menyediakan transportasi lanjutan (shuttle/bus) dari stasiun ke destinasi, lengkap dengan pemandu wisata profesional.
Dampak dan Harapan: Menjadi Model Nasional
Program “Rail Tour Jawa Timur” tidak hanya bertujuan memperindah pengalaman berwisata, namun juga memiliki harapan besar untuk:
- Meningkatkan Dampak Ekonomi Daerah: Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata yang hidup.
- Meningkatkan Layanan Publik: Menciptakan pengalaman wisata yang komprehensif dan terintegrasi, dimulai dari transportasi.
Suharjono menutup dengan optimisme bahwa program “Keliling Dunia Tanpa Paspor Bersama Kereta Api” ini akan menjadi model kolaborasi wisata lintas wilayah berbasis transportasi publik yang dapat dicontoh secara nasional.
”Kami menyambut kesediaan Pemerintah Daerah untuk menyelaraskan langkah dalam mewujudkan visi ini,” tutupnya.





