Event Akbar Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2018 Resmi Digelar

oleh -
oleh

Kediri, ArahJatim.com – Pekan Budaya dan Pariwisata Tahun 2018 telah resmi digelar. Event tahunan yang selalu ditunggu masyarakat ini digelar mulai 8 Juli hingga 14 Juli 2018 di Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri.

Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno secara resmi membuka acara ini, Minggu (8/7). Tampak pula dalam pembukaan acara ini Wakil Bupati Kediri, Drs. Masykuri, MM dan Sekda Kabupaten Kediri, H. Supoyo, SH., MSi, jajaran Forkopimda dan pimpinan perusahaan negara dan swasta di lingkungan Kabupaten Kediri.

Sebagai pembuka dalam acara ini adalah Ruwatan Panji yang digelar di Candi Tegowangi (4/7), selanjutnya Parade Budaya dan Mobil Hias (8/7), ada pula pameran wisata, UMKM, dan budaya Panji, pagelaran kesenian dan pentas kreativitas, serta Kediri Street Food Festival mulai (8/7) hingga (14/7). Ditutup dengan Tari Kolosal Barongan Sewu di SLG, Sabtu (14/8).

arahjatim new community
arahjatim new community

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Krisna Setiawan, mengatakan tujuan dari adanya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan budaya dan potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Kediri. Seperti tahun-tahun sebelumnya event ini terbuka untuk umum dan gratis.

“Tema yang diangkat dalam gelaran tahun ini adalah Amestuti Budaya Leluhur, Angesthi Kediri Misuwur. Utamanya dalam menegaskan sejarah awal mula cerita Panji adalah dari Kediri. seperti diketahui cerita Panji sudah diakui oleh UNESCO sebagai Memoir of the World,” jelasnya.

Bupati Kediri dr. Hj Haryanti Sutrisno ditemui usai pemotongan pita mengatakan, dengan adanya senergi antara pemerintah pusat, daerah dengan pemerintah desa, mampu meningkatkan kemajuan desanya melalui pembangunan. Saat ini desa-desa berlomba dengan mambangun potensi yang ada demi menuju desa wisata.

“Dulu hanya beberapa desa yang bisa dikatakan desa wisata, namun saat ini sudah mencapai 20 desa wisata yang ada di Kabupaten Kediri. Dengan desa wisata perekonomian masyarakat menjadi terangkat. Warga sekitar memanfaatkannya dengan berjualan oleh-oleh, membuka warung dan rumah makan dan ada juga yang membangun homestay untuk menginap wisatawan,” terangnya.(Kominfo)

No More Posts Available.

No more pages to load.