Lumajang, ArahJatim.com – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan banjir lahar dari Gunung Semeru ternyata berdampak pada sejumlah fasilitas umum. Di antaranya Jembatan Darurat di Desa Gesang, Jalan Khusus Tambang di Desa Bades dan Kawasan Destinasi Padang Savana di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh Lumajang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang memastikan bahwa banjir di Padang Savana yang dekat dengan muara sungai atau pertemuan arus sungai dan pantai selatan bukanlah banjir rob melainkan banjir genangan air hujan.
“Kebetulan kemarin itu gelombangnya cukup besar, tapi banjir yang di Padang Savana bukan dari laut melainkan dari air hujan mas,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Rekontijensi BPBD Lumajang, Joko Sambang.
Pihaknya menjelaskan, banjir di Padang Savana itu terjadi lantaran air hujan yang berasal dari sejumlah daerah aliran sungai mengalir ke hilir Sungai Mujur. Namun, karena saat itu gelombang pantai tengah pasang mengakibatkan muara sungai tertutup pasir sehingga air hujan tidak bisa masuk ke pantai.
Pada Rabu pagi ini, kondisi genangan sudah surut. Bahkan, sejumlah gundukan pasir yang sempat terendam kini kembali terlihat.
“Sekarang alhamdulillah sudah surut kok mas, tadi saya ngecek langsung ke lokasi,” pungkas Joko Sambang.
Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang memastikan tidak terjadi dampak signifikan akibat banjir di kawasan destinasi ini. Pihaknya juga menjelaskan, jika kawasan destinasi wisata ini masih ditutup lantaran PPKM Darurat Level 4 masih diperpanjang.
“Banjir kemarin tidak ada dampak mas di sana, soalnya fasilitas belum kita bangun karena kondisi pandemi dan kebetulan juga wisata kan lagi ditutup,” terang Plt. Kepala Disparbud Kabupaten Lumajang, Yoga Pratomo. (rokhmad)
