Sumenep, ArahJatim.com – Pelayanan vaksin di kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya wilayah kerja Kalianget tutup hingga tanggal 4 Februari 2018. Penutupan sementara pelayanan ini tertera dalam lembar pengumuman yang ditempel di tembok kantor. Dalam pengumuman itu disebutkan semua pegawai sedang melakukan kegiatan outbond dan pelayanan akan dibuka kembali pada tanggal 2 Februari 2018. Namun, terakhir tanggal pengumuman dicoret dengan spidol dan diganti menjadi tanggal 5 Ferbruari 2018.
Suasana kantor pada hari Selasa (30/01/2018) sepi dan tutup. Sebagian besar warga yang ingin melakukan suntik vaksinasi meningitis dan sudah datang pagi pagi harus gigit jari. Mereka kecewa karena sebagai kantor kesehatan yang semestinya melayani masyarakat terutama di hari kerja ternyata tak ada seorangpun pegawai yang melayani.
“Ini khan kaitannya dengan pelayanan publik, apalagi kesehatan. Seharusnya mereka ada yang bertugas dan tidak pergi semua. Ini mereka khan aparatur negara dimana gaji mereka dibayar dari pajak rakyat, “ tutur Sunarto, salah seorang calon jemaah umrah yang akan suntik meningitis.
Berdasarkan pantauan wartawan ArahJatim.com, memang tidak tampak satupun petugas kesehatan yang berjaga. Menurut petugas kebersihan yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan pelayanan tutup sejak tanggal 26 Januari 2018. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya wilayah kerja Kalianget ini melayani suntik vaksinasi tidak hanya untuk warga kabupaten Sumenep namun juga warga Kabupaten Pamekasan dan Sampang.
“Kami sangat kecewa, kami datang jauh jauh dari Pamekasan, ternyata sampai disini tutup. Padahal kami akan berangkat umrah pada minggu kedua bulan Februari. Ini khan pelayanan publik seharus adalah sebagian pegawai yang bertugas sehingga pelayanan publik tidak terganggu, “ kata Sabiya, warga Pamekasan.
Dalam sehari kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya wilayah kerja Kalianget dapat melayani suntik meningitis sekitar 30 jemaah calon umrah. Dengan tutupnya pelayanan ini dengan alasan ada kegiatan outbond tentu saja sangat merugikan masyarakat banyak terutama mereka yang akan melaksanakan ibadah umrah.
Hingga berita ini disusun tak ada seorangpun petugas kesehatan setempat yang dapat diminta konfirmasi selain hanya pengumuman yang ditempel di tembok. (pra)
