Kediri, ArahJatim.com — Momen bersejarah terjadi tepat di Hari Pahlawan. Pesawat milik maskapai Super Air Jet resmi menjadi pesawat penumpang umum pertama yang berhasil mendarat dan lepas landas dengan sempurna di Bandara Dhoho Kediri, menandai dimulainya kembali konektivitas udara dari dan menuju wilayah Kediri Raya.
Penerbangan perdana rute Jakarta–Kediri dan Kediri–Jakarta itu disambut meriah oleh jajaran pejabat pemerintah daerah, manajemen Angkasa Pura Indonesia, dan PT Surya Dhoho Investama sebagai pengelola bandara.
Wakil Gubernur Jatim Ikut Terbang
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut hadir dan menjadi salah satu penumpang dalam penerbangan perdana dari Kediri- Jakarta tersebut. Emil mengaku bangga sekaligus terharu melihat mimpi panjang masyarakat Kediri dan sekitarnya akhirnya terwujud.
“Hari ini istimewa. Di Hari Pahlawan, kita menyaksikan lahirnya tonggak baru transportasi udara di Jawa Timur bagian barat. Bandara ini dulu diperjuangkan melalui aspirasi delapan kepala daerah sejak 2016. Sekarang, mimpi itu sudah lepas landas,” tutur Emil.
Emil juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk Pemerintah Kabupaten Kediri dan Trenggalek yang memberikan berbagai insentif bagi wisatawan dan penumpang pesawat, seperti diskon hotel dan tiket wisata bagi pemilik boarding pass.
Super Air Jet Terbang Tiga Kali Seminggu
Deputi Regional Airport Commercial and Development PT Angkasa Pura Indonesia Regional IV, Muh Nisyar, menjelaskan bahwa Super Air Jet akan melayani penerbangan tiga kali seminggu, yakni Senin, Rabu, dan Jumat.
“Penerbangan dari Kediri dijadwalkan berangkat pukul 12.30 dan tiba di Jakarta pukul 14.00. Jadwal ini disusun agar penumpang bisa terhubung langsung dengan penerbangan lain di grup Lion Air, seperti Batik Air dan Lion Air,” jelasnya.
Muh Nisyar juga menegaskan bahwa Bandara Dhoho memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter, sehingga mampu didarati pesawat berbadan lebar. Ia bahkan membuka peluang untuk penerbangan umrah langsung dari Kediri ke Tanah Suci.
Bandara Dhoho Kini Berstatus Internasional
Bandara Dhoho Kediri kini resmi berstatus bandara internasional setelah terbitnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025.
Direktur PT Surya Dhoho Investama, Maksin Arisandi, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memperluas jangkauan layanan, termasuk mewujudkan penerbangan umrah dari Kediri.
“Target kami, penerbangan umrah bisa segera terealisasi. Tidak menutup kemungkinan juga Kediri akan menjadi titik keberangkatan haji di masa depan,” ujarnya.
Maksin menambahkan, pihaknya sedang menghitung potensi kerja sama dengan hotel-hotel di sekitar Kediri untuk difungsikan sementara sebagai asrama haji transit, seperti model yang digunakan di Yogyakarta.
Harapan Kediri Menjadi Simpul Ekonomi Baru
Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah sekitar seperti Trenggalek, Blitar, Nganjuk, dan Tulungagung yang ikut mempromosikan Bandara Dhoho melalui program diskon wisata dan akomodasi.
“Kalau semua pihak terus bersinergi, Bandara Dhoho akan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Timur. Terlebih, Bandara Juanda di Surabaya sedang bersiap renovasi. Dhoho bisa menjadi alternatif sekaligus penggerak ekonomi baru di wilayah barat Jatim,” tambahnya.
Momentum Kebangkitan Transportasi Udara di Jawa Timur Barat
Dengan mendaratnya Super Air Jet di Bandara Dhoho, Kediri kini resmi masuk peta penerbangan nasional. Kehadiran bandara ini bukan hanya memperpendek jarak Kediri–Jakarta menjadi sekitar 1,5 jam penerbangan, tapi juga membuka peluang ekonomi, pariwisata, dan ibadah bagi masyarakat sekitar.
“Hari ini kita saksikan sejarah. Dari Dhoho, mimpi warga Kediri Raya terbang tinggi,” tutup Emil Dardak. (das)










