Kediri, ArahJatim.com — Komitmen untuk menjamin kehalalan produk hewani semakin diperkuat di Kota Kediri. Bertempat di Kantor Kecamatan Kota, digelar pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA) yang diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai latar belakang.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung ekosistem produk halal.
“Harapannya, pelatihan ini meningkatkan skill para peserta agar ketika terjun ke lapangan bisa menyembelih sesuai dengan standar kehalalan. Ini juga memberikan rasa aman bagi masyarakat saat mengonsumsi produk hewani,” jelasnya.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Kediri, Bank Indonesia Kediri, dan UIN Syekh Wasil. Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, menyebut program ini sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor halal.
“Dengan semakin banyaknya juru sembelih halal bersertifikat, kita mendukung terbentuknya ekosistem halal, bahkan mengarah pada pengembangan wisata kuliner halal di Kota Kediri,” ujar Yayat.
Yayat juga menyinggung adanya wacana pembentukan zona khas bahan baku halal di Pasar Banjaran, yang saat ini masih dalam tahap koordinasi dan penggodokan bersama lintas pemangku kepentingan.
Sementara itu, Rektor UIN Syekh Wasil Kediri, Prof. Dr. H. Wahidul Anam Madi, menegaskan kesiapan kampus dalam mendukung penuh program ini melalui Halal Center yang telah terbentuk sejak 2022.
“Kami siap memberikan materi dan pelatihan tata kelola penyembelihan halal secara syar’i. Harapan kami, semakin banyak pelaku usaha atau penyembelih yang bersertifikasi halal,” tuturnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Kota Kediri menunjukkan langkah konkret dalam mengembangkan industri halal, menjamin keamanan pangan masyarakat, serta membuka peluang ekonomi baru melalui penguatan produk dan wisata kuliner halal. (das)