Blitar, ArahJatim.com – Belasan ribu pemuda-pemudi lintas agama yang membaca kitab suci di Kampung Coklat Kademangan, Kabupaten Blitar masuk dalam rekor baru. Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada pelaksana kegiatan, yakni Kemenpora karena berhasil mengumpulkan jumlah pembaca kitab suci agama terbanyak.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dalam Kirab Pemuda Nasional 2017 yang dilaksanakan di Blitar.
Asisten Deputi Peningkatan Imtek dan Imtak Pemuda Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya mengatakan, ide acara ini murni datang dari Menpora, Imam Nahrawi. Menpora merasa khawatir atas semakin menurunnya tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan.
“Data keprihatinan tentang pemuda terkait tingkat partisipasi keagamaan pemuda Indonesia usia 16-30 tahun dari tahun ke tahun menurun. Ini menunjukkan bahwa pemuda kita makin enggan melakukan kegiatan keagamaan. Lalu apa jadinya negara ini ke depan, jika para pemudanya tidak memegang teguh ajaran agamanya,” kata Esa.
Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci ini bukan untuk memecahkan rekor, tapi justru untuk membuat rekor baru dunia.
“Semakin banyak pemuda yang membaca kitab sucinya, diharapkan mereka bisa memahami dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing,” tambahnya.
Dalam acara ini setiap perwakilan agama diberi kesempatan membaca kitab suci mereka. Lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia di hadapan ribuan peserta acara.
Dari enam agama yang hadir, yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghunchu mereka membaca bagian kitab yang berisikan ajaran saling menyayangi dan mengasihi pada sesama manusia.
Usai pembacaan kitab suci, pihak Museum rekor Indonesia, yang diwakili oleh Yusuf Ngadri memberikan piagam rekor muri kepada Kemenpora karena berhasil membuat rekor baru. Yakni rekor melaksanakan pembacaan kitab suci dengan peserta terbanyak sedunia yang berjumlah 11.328 peserta. (mua)