Tulungagung, ArahJatim.com – Peringatan Hari Lahir Pancasila pada Senin, 2 Juni 2025, di halaman Kantor Pemda Tulungagung, tak hanya menjadi momen mengenang nilai-nilai dasar bangsa. Di tengah khidmatnya upacara, perhatian sejumlah awak media justru tertuju pada gestur dan kebersamaan para pimpinan daerah yang hadir, terutama Bupati Gatut Sunu Wibowo dan Wakil Bupati Ahmad Baharudin.
Duduk berdampingan di tribun utama bersama unsur Forkopimda lainnya, keduanya hadir lengkap, seolah menjawab isu ketidakharmonisan yang belakangan santer dibicarakan publik.
“Kami rutin berdiskusi, baik dengan Pak Wabup maupun Pak Sekda, terkait langkah-langkah strategis, termasuk soal terobosan anggaran untuk mempercepat pemenuhan harapan masyarakat,” jelas Bupati Gatut Sunu kepada media.
Sementara itu, Wakil Bupati Ahmad Baharudin, yang juga dikonfirmasi di tempat yang sama, merespons isu miring tersebut dengan nada tenang namun tegas.
“Tidak ada yang perlu dibesar-besarkan. Kalau pun ada perbedaan, itu adalah dinamika yang wajar dalam pemerintahan. Saya sudah biasa menghadapi itu sejak menjadi anggota dewan. Yang penting, kita menyikapinya dengan kedewasaan dan tetap berpikir positif. Toh, tanggung jawab kita adalah untuk kebaikan masyarakat,” terang Baharudin.
Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, yang turut hadir dalam upacara, juga turut memberi pandangannya. Menurutnya, Hari Lahir Pancasila seharusnya menjadi refleksi agar pemimpin tetap menjaga keteladanan.
“Bangsa kita masih kental dengan nilai paternalistik. Maka dari itu, pemimpin harus bisa menjadi contoh konkret bagi masyarakat. Kalau ada kabar simpang siur, hendaknya kita semua mawas diri dan kembali pada nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman,” ujar Marsono.
Kebersamaan para pimpinan daerah Tulungagung dalam satu panggung hari ini setidaknya memberi pesan jelas: dinamika dalam pemerintahan adalah hal biasa, selama tetap dilandasi komitmen untuk melayani masyarakat. (don1)