Soto Branggahan: Hangatnya Kuah, Ramainya Obrolan di Pojok Bercakap

oleh -
oleh

Kediri, ArahJatim.com – Di sebuah Pujasera Polres Kediri Kota “pojok bercakap” di Jl PK Bangsa Kota Kediri, terdapat  Soto Branggahan, aroma gurih menguar setiap pagi hingga malam hari. Bukan warung besar, hanya sebuah tempat makan kecil yang selalu ramai, dikenal dengan nama Soto Branggahan

Di sinilah, kehangatan bukan hanya berasal dari kuah sotonya, tapi juga dari sapaan, tawa ringan, dan cerita-cerita yang berseliweran di antara pengunjung maka tak heran tempat ini disebut-sebut sebagai pojok bercakap.

Bu Neni, sang pemilik warung, telah meracik Soto Branggahan sejak Februari 2025. Ada satu hal yang membuat sotonya begitu khas: ayam kampung asli sebagai bahan utama. Bukan hanya dagingnya yang empuk dan gurih, tapi kaldunya juga berasal dari rebusan ayam kampung, memberikan cita rasa alami yang ringan tapi dalam.

arahjatim new community
arahjatim new community

“Resepnya simpel,” kata Bu Neni dengan senyum ramah. “Mangkok kecil, nasi, suwiran ayam kampung, seledri, prei, kecambah, kecap, dan tentu kuah kaldu andalan kami. Mangkok kecil ini memang ciri khas kami sejak awal.”

Meski porsinya tak besar, satu mangkok soto ini mampu memuaskan—terutama untuk sarapan atau setelah pengajian pagi. Harga seporsi hanya Rp10.000, sedikit naik dari harga sebelumnya karena lonjakan harga ayam kampung. Namun pelanggan tetap setia, bahkan terus bertambah.

“Kalau pagi lumayan ramai, tapi malam bisa lebih padat lagi,” ujar Bu Neni. Hari Jumat dan Sabtu jadi puncak keramaian, bisa terjual hingga 50 porsi lebih dalam sehari.

Tak hanya warga sekitar Branggahan, pelanggan datang dari berbagai daerah. Seorang pembeli bernama Ayu, warga Desa Blimbing, Tarokan, mengatakan:

“Soto Branggahan di pojok bercakap itu enak sekali. Kuahnya gurih, ayamnya pakai ayam kampung asli. Sangat rekomen!”

Bahkan, pernah ada pelanggan yang datang jauh-jauh dari Surabaya hanya untuk mencicipi semangkuk kehangatan ini.

Di tengah deretan warung dan hiruk-pikuk pembeli, Soto Branggahan hadir sebagai oase kecil yang tak hanya memanjakan lidah, tapi juga menyatukan orang-orang lewat cerita, tawa, dan secangkir kehangatan. (das) 

No More Posts Available.

No more pages to load.