Kediri,ArahJatim.com – Masih hari kedelapan masa kampanye, suhu politik di Kota Kediri, Jawa Timur mulai memanas. Puluhan baliho dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang terpampang di jalanan diduga dirusak orang tak dikenal. Atas peristiwa tersebut, pengurus partai lapor Bawaslu, Selasa (5/12/2023). Mereka datang membawa bukti rekaman CCTV, serta foto-foto alat peraga yang diduga dirusak.
Puluhan alat peraga kampanye calon legislatif ini ditemukan warga dalam kondisi sobek di sejumlah wilayah di Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren.
Wakil Ketua DPD PAN Kota Kediri, Anton Purba mengatakan total ada 27 APK yang ditemukan dalam kondisi rusak. Masing-masing menampilkan wajah Dinayana Kristian, Eriyanto Djaya Saputra, Yogik Setyo Nugroho, Nur Kholik, Arif Setyawan dan mantan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang kini maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil 8.
“Kami sengaja laporkan ke kepolisian dan Bawaslu karena hal ini merupakan tindakan kriminal, agar tidak terulang lagi,” tegas Anton Purba di Kantor Bawaslu Kota Kediri, Selasa (5/12/2023).
Anton menjelaskan, bentuk kerusakan terlihat jelas disengaja. Ini diperkuat dengan rekaman CCTV yang hari ini dibawanya dalam pelaporan. Dalam rekaman itu terlihat pengendara motor berboncengan berhenti di depan APK kemudian merobek APK dengan alat, Dia berharap polisi bisa menemukan pelaku yang diduga telah merencanakan aksi ini.
“Kita berhak untuk melaporkan atas temuan sejumlah baliho yang rusak tersebut, untuk jumlah baliho yang rusak sebanyak 24, tersebar di wilayah Kecamatan Pesantren dan Kota Kediri,” ujar Anton.
Lebih lanjut dia mengaku menyerahkan seluruh penanganan peristiwa ini ke Bawaslu dan Kepolisian tanpa menaruh curiga ke pihak tertentu. Anton berharap Pemilu 2024 ini berlangsung damai. Tidak ada kebencian terlebih merusak APK.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Kediri Yudia Agung Nugroho membenarkan atas laporan tersebut, saat ini pihaknya telah menerima laporan tersebut dan segera memprosesnya.
“Memang benar kami telah menerima laporan tersebut, nantinya akan dilakukan kajian awal dan diteruskan ke sentra Gakumdu,”kata Yudia Agung.(das)