Jakarta, Gempuran media sosial (sosmed) seperti TikTok, Instagram, dan You Tube, tampaknya memengaruhi perilaku menonton televisi. Tidak dapat disangkal lagi, kalangan muda utamanya generasi Z, sudah jarang menonton siaran televisi. Mereka lebih suka memenuhi kebutuhan informasinya melalui media sosial.
Adanya pergeseran perilaku menonton dari media konvensional ke media gawai, serta internet, mendorong industri penyiaran seperti SCTV, menyikapi dengan beradaptasi. Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya yakni memanfaatkan media sosial.
‘’Berita-berita yang selama ini disiarkan langsung dari dapur redaksi Liputan-6 SCTV, dapat dinikmati juga di beberapa media sosial, seperti misalnya You Tube,’’ ujar Irnawati Kahardja, Head of Protocol and Public/ Corporate Affairs PT SCTV, saat menemui rombongan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media, Universitas Ciputra (UC), di Jakarta, Kamis (15/5).
Diakui Irna, perusahaan tempatnya bernaung, pernah mengalami krisis manajemen. Dicontohkan, saat itu ada artis yang tersandung kasus pelecehan seksual. Persoalan tersebut, bukan saja memengaruhi rating program, namun juga berdampak pada kepercayaan publik.
‘’Ya, kita putuskan untuk menghentikan kontrak artis yang bersangkut. Dan, keputusan itu langsung disampaikan Corporate Secretary,’’ tandas Irna.
Selain berkunjung ke dapur redaksi Liputan-6 SCTV, rombongan mahasiswa Fikom UC, juga mengunjungi Kompas TV. Dalam kesempatan ini, Roro Ajeng, Social Media & Optimation Lead Kompas TV, mengatakan, strategi Kompas TV dalam menghadapi era digital adalah fokus pada departemen digital dan juga video konten berkualitas.
Era sekarang ini, transformasi menjadi satu hal yang harus dilakukan untuk menjadikan Kompas TV lebih berkembang dan terdepan. Media sosial yang dulu hanya menjadi sarana promosi platform utama, kini beralih menjadi fokus utama penyebaran informasi, baik dalam bentuk berita maupun program hiburan.
‘’Menghadapi perubahan perilaku menonton, Kompas TV berusaha tetap hadir dan menjadi corong informasi yang independen dan terpercaya. Kendati restrukturisasi dan transformasi memiliki dampak dalam ekosistem internal, Kompas TV tetap mengedepankan pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk mendukung proses transformasi tersebut,’’ ujar Roro.
Salah satu implementasi dari strategi Kompas TV adalah dengan memanfaatkan media sosial Tiktok sebagai salah satu platform berbagi informasi dan konten, khususnya generasi Z. Selain itu, strategi perubahan dan pengembangan senantiasa dilakukan Kompas TV, dalam upaya meningkatkan kualitas dan memastikan bisnis media tetap berjalan sesuai porsi dan fungsinya.