Lumajang, ArahJatim.com – Gunung Semeru kembali teramati memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (28/2) sore. Selain teramati secara visual berupa luncuran awan panas, aktivitas gunung api ini juga terdeteksi pada seismograf Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
“Ya jadi tadi teramati Awan Panas dari Gunung Semeru dengan rekaman getaran amplitudo maksimal sampai 22 mm mas,” ungkap Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Namun meski begitu, pihaknya memastikan bahwa awan panas ini masih aman, karena jarak luncurnya diperkirakan kurang dari 3 kilometer. Untuk itu Bupati Lumajang memerintahkan Petugas BPBD setempat untuk melakukan asessment lebih lanjut terkait peristiwa ini.
“Laporan tim kami di lapangan masih aman mas, sebab perkiraan kami, jarak luncurnya kurang dari 3 kilometer,” tambahnya.
Sebagaimana data hasil pengamatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau (PVMBG), erupsi berupa awan panas itu terjadi pada pukul 15.48 WIB dan berakhir pada pukul 16.15 WIB.
Hanya saja, petugas PVMBG tidak bisa memastikan jarak luncur awan panas, sebab saat kejadian Gunung Semeru tertutup kabut dan hanya terlihat kepulan asap yang membumbung tinggi berwarna hitam kecoklatan.
Untuk itu, PVMBG masih menetapkan status gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu di level 3 Siaga. Dengan rekomendasi jarak aman di radius 5 kilometer dari puncak kawah. Selanjutnya masyarakat diminta tidak mendekati bantaran sungai di jarak 13 kilometer arah tenggara atau sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Semeru. (rmd)