Kediri, ArahJatim.com – Kopi tahu bincang ringan masa depan digelar di RT 04 RW 04 kelurahan Rejomulyo Kecamatan Pesantren Kota Kediri Jumat (26/01/18) malam. Dalam acara kopi tahu ini juga ada pelayanan masyarakat gratis seperti pendaftaran KTP elektronik, dan pelayanan kesehatan serta perizinan yang digelar BPM Pemerintah Kota Kediri.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang datang di acara kopi tahu terlebih dulu memantau pelayanan masyarakat gratis di pengurusan KTP dan kartu keluarga. Sebelum acara kopi tahu dimulai, ratusan orang warga antusias datang untuk memanfaatkan pelayanan gratis ini.
Kemudahan pelayanan masyarakat ini dapat dirasakan oleh warga karena dalam pengurusannya seperti mengurus perizinan langsung jadi dan langsung dibagikan di acara kopi tahu saat itu juga, sehingga warga yang mendapatkannya merasa senang dengan program pelayanan keliling dalam acara kopi tahu ini.
Dalam permintaan warga di acara kopi tahu sebelumnya banyak infrastruktur yang telah direalisasikan seperti di RW 6 RT 3 perbaikan saluran air di Jalan Sunan Giri diharapkan bisa mengatasi banjir yang sering terjadi.
Tentang ketertiban tempat kos yang sekarang banyak terdapat di Kelurahan Rejomulyo sudah dilakukan penertiban rutin sesuai Perda Nomor 6 Tahun 2010 terkait retribusi kos-kosan Perda Nomor 1 tahun 2016 terkait ketertiban umum salah satunya keamanan kos-kosan, karena Satpol PP kami akan terus berkeliling untuk memantau. Jadi boleh kita mendirikan kos-kosan.
Selain itu izin pendirian pelayanan panti pijat harus sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun Nomor 61 tahun 2016 tentang bahaya kesehatan tradisional empiris serta tidak melanggar pasal 10 tidak bertentangan dengan norma agama dan norma yang berlaku di masyarakat.
Untuk panti pijat di Kota Kediri sudah 80% mempunyai izin usaha, namun untuk terapisnya atau tukang pijitnya banyak yang belum memiliki sertifikat, jadi nanti akan dilakukan penertiban dan jika melanggar akan dilakukan penutupan.
Pada kopi tahu kali ini banyak warga yang masih mengusulkan infrastruktur seperti warga RT 03 RW 04 yang meminta infrastruktur seperti sungai yang belum dilakukan plengsengan dan jembatan serta perbaikan jalan dan lampu peringatan di kampung baru Rejomulyo, selain itu juga meminta saluran pembuangan air yang terputus tidak mengarah ke hulu sungai. Mas Abu mengimbau jika pembangunan dilakukan di saluran pembuangan air karena jika hujan tidak terjadi banjir.
Mas Abu meminta kepada warga Rejomulyo untuk menginformasikan program English masif karena selama ini warga Rejomulyo kurang berminat dengan English masif padahal program tersebut sangat bermanfaat bagi anak maupun remaja.
Warga RT 01 RW 02 menanyakan program prodamas untuk kegiatan karang taruna, dan menanyakan penambahan wahana sumber jiput agar dapat menjadi wisata masyarakat sehingga dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar.
Dalam acara Kopi Tahu, Pemerintah Kota Kediri tidak hanya menampung aspirasi masyarakat saja, namun juga merealisasikannya. (das)