Lumajang, ArahJatim.com – Untuk melestarikan tradisi nenek moyang, warga Desa Wonokerto Kecamatan Gucialit, Lumajang menggelar tradisi ojung mantra, atau adu ketangkasan memukul punggung menggunakan rotan di salah satu kebun warga setempat. Peserta terdiri dari remaja hingga lansia pada Senin (13/08/2018).
Dalam mengikuti pagelaran ojung ini para peserta harus membuka baju dan hanya diperbolehkan memukul bagian punggung belakang lawan secara bergantian menggunakan rotan. Masing masing peserta memukul lawan sebanyak tiga sampai lima belas kali, tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Sementara lawan diperkenankan menangkis pukulan menggunakan rotan pula.
“Ikut mulai usia 45 tahun, senang ujung untuk melestarikan kesenian jawa mulai nenek moyang, tujuan ujung untuk sedekah desa mencari persahabatan”, kata Muhammad Riadi, peserta ojung.
Menurut perangkat desa setempat, kegiatan ojung merupakan tradisi nenek moyang, yang dilestarikan melalui kegiatan tradisi sedekah desa. Para leluhur dulu menggunakan tradisi ojung sebagai ritual meminta hujan, namun masyarakat Desa Wonokerto memaknai pagelaran ojung sebagai ajang silaturahmi warga setempat.
“Untuk menjaga kearifan lokal ketika ada sedekah desa kita adakan untuk menjaga silaturahim masyarakat, meskipun pukulan namun sportif, kalau dulu joung untuk ritual hujan sekarang untuk menjaga kebersamaan masyarakat,” jelas Topin, Sekretaris Desa Wonokerto.
Meski banyak terkena pukulan lawan, namun para peserta mengaku senang, dapat mengikuti pagelaran ojung mantra. apalagi alun musik gamelan jawa menambah suasana ojung semakin semarak. (rokhmad)